MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah mengambil tindakan proaktif dalam menghadapi krisis air yang sedang melanda akibat fenomena El Nino.
Berbagai upaya koordinasi telah dilakukan dengan berbagai instansi, termasuk dengan Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setelah terjadi penurunan debit air baku.
Kepala BPBD Kota Makassar, Hendra Hakamuddin menjelaskan bahwa PDAM telah menyediakan sekitar 15 mobil tangki air yang akan digunakan untuk mengatasi kekurangan pasokan air.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran juga turut berkontribusi dengan menyediakan mobil tangki air untuk distribusi air di wilayah yang membutuhkan. Langkah ini diambil guna memastikan pasokan air tersedia baik untuk konsumsi maupun keperluan sanitasi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan damkar juga termasuk PDAM,” kata Hendra dalam keterangannya, Jumat 25 Agustus 2023.
Hendra membenarkan jika telah terjadi penurunan debit air baku yang mencapai 2 meter juga menjadi perhatian serius. BPBD Kota Makassar bersama PDAM telah merencanakan pemasangan pompa di Nipa-Nipa, dengan tujuan untuk menjaga sumber air baku dari penurunan debit yang lebih lanjut. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi penurunan pasokan air bersih kepada masyarakat.
“Kita sudah koordinasi dengan PDAM akan mencoba menyiapkan pompa di Nipa-nipa untuk membackup sumber air baku kita yang mengalami penurunan debit,” ucapnya.
Meski demikian, berbagai langkah persiapan terus dilakukan, termasuk langkah BPBD menggerakkan mobil tangki air untuk melakukan pendistribusian di berbagai wilayah yang membutuhkan. Namun, upaya tersebut dihadapkan pada keterbatasan kapasitas mobil tangki, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kekeringan yang signifikan.
“Dari BMPD sendiri juga akan menyiapkan mobil tangki dan akan berkeliling,” tuturnya.
Dalam rangka mengantisipasi lebih lanjut, fokus utama pihaknya saat ini adalah memastikan ketersediaan air untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi. Hendra pun menegaskan bahwa dua aspek penting ini harus diprioritaskan, dan untuk itu langkah-langkah operasional yang efisien harus segera dilakukan.
“Makanya yang sangat diperlukan adalah penyiapan kebutuhan air untuk konsumsi dan sanitasi. Kita harus gerak cepat, kita harus memiliki unit sendiri,” paparnya.
Krisis air di Kota Makassar memang menjadi tantangan serius, namun kerja sama lintas instansi dan langkah-langkah tanggap yang diambil oleh BPBD dan pihak terkait memberikan harapan dalam menghadapi situasi ini.