MAKASSAR – Tim peneliti proyek kereta api SulSel mengunjungi Bappeda Makassar dalam rangka audiensi terkait rencana penelitian yang akan dilakukan terkait pembangunan kereta api (Rabu, 28/9).
Ketua Tim Peniliti dari Center For Transportation and Logistics Studies, Joewono Soemardjito mengungkapkan tujuan penelitian ini dilakukan untuk menelisik alur koordinasi dan komunikasi kebijakan dalam pengembangan jalur kereta api Makassar – Pare Pare.
Menurut Joewono, adanya “bottleneck” alias kemacetan dalam kelanjutan proyek kereta api di Sulsel cukup menjadi perhatian publik. Pasalnya, ketidaksepakatan pemerintah kota Makassar pada desain jalur lintasan yang ada ditengarai menjadi penyebab ditangguhkannya pengembangan jalur yang akan melinatsi sebagian wilayah Makassar.
“Kami mendengar dan membaca di berita berita media adanya “bottleneck” dalam pengembangan jalur kereta api Makassar-Pare Pare cukup mendapat atensi serius dari berbagai pihak, bukan hanya pakar, pihak balai tapi juga masyarakat. Hal ini mendorong kami untuk melakukan penelitian guna menelisik seperti apa model koordinasi yang dijalankan oleh semua stake holder terkait mulai dari pemerintah pusat, propinsi, pemda atau pemkot juga pihak balai kereta api”
Joewono menambahkan, tim nya telah menyiapkan lembar kuesioner dengan klasifikasi pertanyaan dimulai dari pra konstruksi atau tahap perencanaan, konstruksi atau dimulainya pembangunan kereta api dan pasca pembangunan. Tim ini akan segera turun menghimpun data dari responden yang telah ditetapkan.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Irwan Andanawijaya yang menerima audiensi, berharap hasil penelitian ini bisa membuat pemerintah pusat lebih kooperatif melihat persoalan yang mungkin akan menjadi gap dalam proses koordinasi antar pihak terkait.
“Kita dari Bappeda Makassar berharap semoga hasil penelitian ini mampu melahirkan rekomendasi yang kuat untuk mendorong good will pemerintah dalam mengaktifkan alur koordinasi antar semua pihak yang terkait dalam proyek pembangunan kereta api ini”
Agenda penelitian ini kerjasama Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan University of Melbourne. Turut hadir dalam audiensi ini, Tim Ahli Pemkot Makassar Bidang Keteknikan Dr. ENG, Ichsan, ST, MT dan Sri Wahyuni, ST, MT selaku pendamping tim peneliti.