Warga Mapala Curhat Masalah Bansos dan Drainase ke Apiaty Amin Syam

oleh
oleh

MAKASSAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, Apiaty K Amin Syam menggelar Reses Ketiga Masa Persidangan Ketiga Tahun 2021/2022, Jalan Tidung 7 Setapak 5 Kelurahan Mapala, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (8/8/2022).

Pada temu konsituen kali ini, warga Mapala membeberkan keluhan diantaranya mengenai drainase, hingga bantuan sosial.

Warga bernama Ida mengeluhkan gorong-gorong diwilayahnya yang berukuran kecil, di mana jika turun hujan akan menyebabkan banjir.

“Ada itu gorong-gorong tapi agak kecil. Jadi kalau hujan itu bisa banjir dan banjirnya mulai dari Setapak 10 hingga kebelakang,” ujarnya.

 

Sehingga Ia meminta agar ada solusi dari keluhannya tersebut. “Melalui kesemaptan ini, kami menyampaikan klo ini terealisasi kami warga merasa senang sekali,” ucapnya.

Sementara itu, Haryati warga Tidung 7 mengatakan keluhannya mengenai pemberian bantuan sosial. Di mana, yang mendapat bantuan sosial dari pemerintah hanya orang itu-itu saja. Padahal menurutnya, selama masa pandemi terdapat warga yang terdampak sehingga butuh mendapat bantuan.

“Apakah bantuan-bantuan yang dari oemerintah sudah tepat sasaran atau tidak.Dikantor lurah ada data-datanya, padahal data dulu sama yang sekarang kadang berbeda, seperti penerima bansos, PKH, tapi yang dapat hanya orang-orang itu saja. Padahal kan roda kehidupan berputar, apalagi selama corona,” terangnya.

Menanggapi keluhan tersebut, mengenai drainase yang kecil, Apiaty meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Alasannya, gorong-gorong merupakan tempat mengalirnya air sehingga jika dalam saluran terdapat sampah tentu saja akan mengakibatkan air terhambat dan akan menyebabkan banjir.

 

“Kepentingan gorong gorong untuk mengalirkan air. Tetapi jika membuang sampah sembarangan tempat, Itu dapat membuat banjir,” ujarnya.

Selain itu, Apiaty juga menanggapi keluhan pemberian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Dirinya menyebut meminta kepada msyarakat, ketika ada turun petugas untuk melakukan pendataan, maka sampaikan sejujur-jujurnya kondisinya. Apakah memang pantas mendapatkan bantuan atau tidak.

“Jangan lagi terjadi seperti sebelum-sebelumnya yang tidak berhak malah menerima,” tuturnya.

Maka dari itu, Apiaty mengatakan akan menyerap aspirasi tersebut agar tidak terulang lagi kejadian penerima bantuan yang tidak tepat sasaran.

“Inshaallah akan kita teruskan bahwa jangan sampai terjadi seperti yang lalu-lalu,” ucapnya. (Win)

No More Posts Available.

No more pages to load.