Dr. Agung Widhi Kurniawan, S.T. M.M., Dosen Universitas Negeri Makassar hari ini Sabtu (21/12) menyampaikan orasi ilmiah pada acara Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) YAPMI Makassar di Hotel Claro, Makassar.
Dalam orasi ilmiahnya, Agung menyampaikan untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan kualitas pendidikan.
“Pendidikan menjadi sebuah proses pembelajaran yang tidak sekadar mengejar kecerdasan pikiran, tetapi mengarah pada pembentukan kecerdasan emosi dan spiritual. Oleh karena itu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together menjadi prinsip penting dalam proses pembelajaran.” papar Agung.
Selain melahirkan insan yang berkarakter, guna upaya mewujudkan sumber daya manusia unggul, juga diperlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi di bidang industri elektronika dan informatika, yang mana daur hidup produk (product life cycle) semakin memendek.
Namun demikian, menurut Agung, perlu disadari bahwa teknologi adalah tools, hanya suatu alat, bukan segalanya. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dalam kelas, interaksi antara guru dan murid, dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah esensinya.
Agung mengatakan, jika fungsi dosen hanya sebatas memberikan ilmu kepada mahasiswa, maka perannya dapat digantikan teknologi. Untuk itu, para dosen dihimbau lebih adaptif dengan perkembangan zaman guna meningkatkan mutu mahasiswa.
Dosen harus mampu menjadi penggerak, menginspirasi, memberi sugesti dan memotivasi mahasiswa agar mereka bukan hanya menjadi pintar dan terampil, tapi juga mendorong mereka menjadi mahasiswa yang kreatif di segala bidang terutama bidang yang ditekuninya, serta berkarakter adaptif dengan perkembangan zaman.
Menurut Agung, mahasiswa adalah pemeran utama bangsa ini dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Dengan bimbingan dari para dosen, dukungan dari pemerintah dan masyarakat serta dengan fasilitas yang memadai, diharapkan mahasiswa memiliki rasa percaya diri dan jiwa kompetisi, tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
“Oleh karena itu, saya berharap khususnya kepada mahasiswa STIMI YAPMI Makassar, selain gelar akademik, ada empat hal yang harus dimiliki mahasiswa sehingga mampu bertarung di era revolusi industri 4.0, yaitu: kompetensi berinteraksi dengan berbagai budaya, keterampilan sosial, literasi baru (data, teknologi), dan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning)” pungkasnya. (*)
The post Dosen UNM Ajak Lulusan STIMI Bertarung di Revolusi Industri 4.0 appeared first on Maccanews.