MACCANEWS- Terkait banyaknya pandangan beberapa kalangan di sejumlah daerah di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) yang rawan terkena bencana alam, Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah (NA).
Gubernur NA berharap kepada semua elemen masyarakat untuk tidak memberi pandangan akan terjadinya bencana alam tanpa kajian secara mendalam.
“Jangan terlalu banyak memberi pandangan kalau belum ada hasil kajian, jadi semua orang jadinya ketakutan. Kalau saya belum ada hasil kajian yang baik, jangan dulu mengeluarkan statement yang menyesatkan” ujarnya, ditemui dihalaman rumah jabatannya, Kamis (11/10/2018).
Maraknya isu jika kawasan reklamasi menjadi titik rawan mengakibatkan bencana alam terjadi, dia berharap kepada masyarakat Sulsel, agar tidak mempercayai hal-hal tersebut tanpa ada dasar secara benar.
“Apa dasarnya kalau bisa saja dari daerah reklamasi rawan bencana, tanpa kajian. Kalau saya, kita serahkan kepada yang pengatur alam (Allah SWT). Jangan kita membuat sesuatu yang diluar kaidah-kaidah agama, mari kita kembalikan ke pendekatan agama. Jadi jangan membuat orang resah lagi,” sebutnya.
Mantap Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan akan belajar teknologi pendeteksi angin dan hujan. Agar masyarakat bisa mengantisifasi bahaya yang akan dibawa angin kencang dan curah hujan besar.
“Kita akan belajar dengan Jepang tentang teknologi angin, jadi kita bisa deteksi angin akan datang. Contohnya, angin masih di Jakarta sudah bisa kita ketahui, dalam berapa jam kita akan ketahui angin itu akan memasuki wilayah ini dan kita sudah bisa mengantisipasinya. Kalau gempa bumi tidak nampak, ini yang nampak dan bisa kita deteksi,” tambahnya.
“Kita juga akan belajar dengan Jepang tentang ramalan cuaca. Coba orang keluar terang benderang, pas hujan tidak ada antisipasi payung. Nah kalau kita sudah menguasai ramalan cuaca orang sudah mengantisipasinya. Kita sekarang ini butuh panduan dari orang-orang ahlinya. Orang yang mau buat acara, nantinya sudah bisa melihat, oh hari ini hujan, jadi mereka bisa menghindarinya,” tutupnya.
Gubernur NA juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan hal-hal diluar ketentuan ajaran agama (musyrik) yang bisa mendatangkan maka bahaya bagi masyarakat. Sebagai uhmat beragam Islam, NA mengutarakan tuntunannya sudah sangat jelas yaitu berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadist. (*)