Cegah Petani Berutang Demi Bibit dan Pupuk, Gubernur NA Akan Luncurkan Kartu Tani

oleh
oleh
Cegah Petani Berutang Demi Bibit dan Pupuk, Gubernur NA Akan Luncurkan Kartu Tani

MACCANEWS- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Nurdin Abdullah akan merencanakan akan menerbitkan kartu tani, guna memenuhi kebutuhan dan mempermudah keperluan para petani di Sulsel.

“Ini sangat bagus, ini mempermudah masyarakat kita dalam mencari pembiayaan yang tidak rasional,” kata NA di rumah jabatannya, Kamis (11/10/2018).

Gubernur NA menjelaskan kartu tani itu, wujudnya seperti ATM untuk mempermudah para petani membiarkan bibit pertanian dan pupuk. Hanya saja, NA masih mencari pihak yang akan menjadi bagian besar berkontribusi untuk membantu mengisi modal kartu tani itu.

“Cuman sekarang kita sementara mencari bentuk bagaimana mengisinya, karena itu harus diisi selayaknya ATM maksimal isinya lima juta rupiah. Itu bisa dipakai beli bibit pertanian, dan pupuk. Sekarang kita lagi pikirkan bagaimana ini bisa diisi,” katanya.

NA menjelaskan kartu itu nantinya hanya diperuntukkan bagi para petani dalam memenuhi kebutuhannya.

“Jadi ini khusus untuk petani, kalau butuh untuk beli bibit atau pupuk jadi mereka tinggal gesek. Kartunya sudah selesai, sekarang kita akan cari pengisiannya,” sebutnya.

Pemerintah provinsi, kata NA hanya menyiapkan lima juta rupiah perkartu. Selanjutnya hasil penjualan pertanian para petani akan disimpan atau ditabung melalui kartu tersebut, sebagai modal selanjutnya.

“Kita ambil contohnya paling besar pertaniannya ada di kabupaten Sidrap, itu satu Triliun kita siapakan. Kita belum tau siapa yang ingin membiayai dan mengisi ini. Harusnya perbankan tetapi, pasti ada kesepakatan dulu. Sebenarnya ini sangat bagus untuk menghindari para petani kita berutang sana-sini. Kalau petani sudah panen, dia isi lagi dan dia tabung disitu. Jadi satu kali saja kan kita isikan mereka, mereka dengan itu sudah memiliki persiapan membeli bibit dan pupuk untuk selanjutnya,” sebutnya.

Untuk mendapatkan kartu tani tersebut, NA menjelaskan para petani harus memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.