Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Makassar, Zulkifli Nanda, menuturkan pihaknya menaikkan nilai target investasi lantaran realisasi investasi pada tahun sebelumnya menunjukkan hasil yang cukup positif. Bahkan, untuk ukuran Provinsi Sulsel, Makassar berada di urutan pertama dengan nilai realisasi investasi tertinggi.
“Setiap tahunnya ada target investasi yang diberikan dari Kementerian Investasi. Tahun lalu, kami target investasi Makassar sebesar Rp5 triliun dan Alhamdulillah berhasil terealisasi Rp8 triliun,” ungkap dia.
Sayangnya, capaian ini belum mampu menembus 10 besar realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Sehingga, Zulkifli menaikkan target dengan harapan Makassar bisa diperhitungkan di skala nasional.
“Itu memang hal yang luar biasa tapi hanya ukuran Sulsel. Di Sulsel, Makassar ranking 1 untuk realisasi investasi Rp8 triliun. Tapi kalau bicara skala nasional, Makassar tidak masuk 10 besar. Insyaallah tahun ini kami target Makassar masuk dalam 10 investasi tertinggi,” jelasnya.
Untuk meraih hal tersebut, lanjut Zulkifli, pihaknya kini fokus promosi melalui program Gassinta, gerakan akselerasi investasi terpadu, untuk menawarkan kepada investor terkait potensi investasi yang bisa digarap di Makassar.
Pihaknya mengumpulkan semua potensi yang ada dari semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk kemudian dibentuk menjadi sebuah peta investasi.
“Peta investasi inilah yang kami jadikan sebuah promosi. Promosi untuk memperlihatkan kepada semua investor, baik melalui website, video, dan buku. Sehingga ketika para pengusaha mau menanamkan modalnya di Kota Makasar, mereka sudah bisa melihat potensi-potensi yang ada,” bebernya.
Adapun proyek unggulan yang kini digodok untuk investasi ialah proyek pedestrian layang Japparate dan Balang Tonjong Lake Side Resort. Tawaran yang diberikan ke calon investor pun sudah dalam bentuk paket ready to offer.
“Jadi semua perizinannya seperti andalalin, amdal lingkungan, itu sudah satu paket kami tawarkan kepada pihak investor. Jadi mereka tidak perlu pusing mengurus perizinan,” jelas Zulkifli.
Di samping dua proyek tersebut, ada sejumlah proyek lain yang juga akan digarap oleh Pemkot Makassar untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Di antaranya Makassar Sombere’ & Smart City Hall, The Master, Tallo River Eco Town, Somba Opu Double Decker City Walk, Sombere’ Makassar LRT, Green Parking Garage, Makassar Waste to Energy, City Fiber Optic Network, dan Integrated City Toll Road.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Muh. Ansar mengatakan, keterlibatan investor dalam pembangunan daerah sangat diperlukan. Sebab anggaran daerah yang terbatas tidak akan mampu untuk meng-cover seluruh rencana pembangunan.
“Investasi di suatu daerah itu hal yang wajib. Tanpa investasi, tidak mungkin kota ini bisa bergerak dengan cepat. Apalagi kalau hanya mengandalkan APBD setiap tahunnya. Jadi perlu kebijakan dari pemerintah kota untuk membuat aturan-aturan untuk bisa mempermudah investasi masuk,” tandas Ansar.(*)