MACCA.NEWS- Selepas masa jabatan Bupati Enrekang dua periode yakni, H.Latinro Latunrung kini pemerintah kabupaten Enrekang tak lagi mendapat penghargaan Adipura.
Yang mana Latinro sukses mempertahankan penghargaan MIPI Award dimana beliau berhasil menciptakan pemerintahan yang baik (good government) di daerah karena MIPI Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang berjasa dan berjuang secara konsisten mewujudkan pemerintahan yang baik yang dilakukan melalui pengembangan ilmu pemerintahan maupun praktek penyelenggaraan pemerintahan.
Setelah kepemimpinan Latinro selesai, memasuki Pemerintahan Bupati saat ini, H.Muslimin Bando memasuki periode keduanya tak pernah lagi meraih Adipura. Bahkan Enrekang hanya mendapat WTP dari BPK.
Sejarah penghargaan Adipura yang diraih Bupati sebelumnya, Latinro Latunrung kini pudar yang mana patung Adipura yang terletak di kota Enrekang tergantikan dengan patung sapi perah sebagai ikon kabupaten Enrekang.
‘Biasanya pemerintah memberikan penghargaan kepada tingkatan lebih rendah di bawahnya (Bupati/Walikota) berdasarkan capaian-capaian kinerjanya,” kata kata Direktur Profetik Isntitute, M.Asaratillah, Senin (22/7/2019).
“Jadi kita berasumsi secara sederhana bahwa semakin banyak penghargaan yang diperoleh pemerintahan daerah tertentu maka, semakin banyak pula capaian-capaian kinerjanya,” tambah M.Asaratillah.
M.Asaratillah mengatakan lebih baiknya Pemerintahan menghadirkan kesejukan dalam hal menciptakan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
“Dan memang sebaiknya, pemda ada dalam rangka memberikan pelayanan publik yang maksimal serta semakin meningkatkan kinerjanya. Kalau misalnya ada kepala daerah yang melakukan sebaliknya, mungkin dikarenakan oleh beberapa hal, apakah karena sekedar berkuasa saja, menumpuk akses ke sumber daya kekuasaan atau memang tidak mempu memimpin birokrasi pemda yang ada,” jelasnya. (*)
The post Patung Adipura Diganti Patung Sapi, Warga Enrekang Rindu Adipura? appeared first on Maccanews.