1. Konsleting Listrik
Hasanuddin menjelaskan bahwa korsleting listrik atau hubungan arus pendek menjadi penyebab utama kebakaran di Kota Makassar. Instalasi listrik yang tidak sesuai standar atau penggunaan kabel yang sudah rusak sering memicu percikan api.
“Banyak warga menggunakan kabel murah atau instalasi yang tidak sesuai standar. Hal ini berisiko besar memicu korsleting, terutama saat beban listrik berlebih,” jelasnya
2. Kelalaian dalam Penggunaan Kompor Gas
Kelalaian dalam menggunakan kompor gas juga sering menyebabkan kebakaran. Hasanuddin menyarankan agar masyarakat selalu memeriksa kondisi regulator dan selang gas secara berkala.
“Regulator yang longgar atau selang yang sudah rapuh bisa menyebabkan kebocoran gas. Jika ada percikan api, kebakaran bisa terjadi dalam hitungan detik,” katanya.
3. Penyimpanan Barang Mudah Terbakar
Barang mudah terbakar seperti kain, kertas, dan bahan kimia sering kali disimpan di tempat yang tidak aman. Hasanuddin mengingatkan agar barang-barang ini disimpan jauh dari sumber panas seperti kompor atau peralatan listrik.
4. Penggunaan Peralatan Elektronik yang Tidak Aman
Hasanuddin juga menyoroti kebiasaan buruk meninggalkan peralatan elektronik menyala tanpa pengawasan, seperti setrika, charger, atau rice cooker.
“Banyak kebakaran terjadi karena peralatan elektronik ditinggalkan terlalu lama menyala. Masyarakat harus lebih disiplin mematikan perangkat saat tidak digunakan,” tegasnya.(*)