Makassar – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamkarMat) Kota Makassar melaporkan total kerugian akibat kebakaran sepanjang tahun 2024 mencapai Rp52,173 miliar. Kebakaran ini menghanguskan lahan seluas 26.503 meter persegi dan menyebabkan empat korban jiwa.
Menurut Kepala Dinas DamkarMat, Hasanuddin, meskipun jumlah kasus kebakaran tahun ini turun dibandingkan tahun lalu, angka kerugian yang ditimbulkan tetap signifikan. “Penurunan dari 395 kasus pada tahun 2023 menjadi 265 kasus di tahun ini adalah kabar baik. Namun, dampak ekonominya tetap besar, dan kami terus mendorong masyarakat untuk waspada,” ujar Hasanuddin.
Dominasi Kebakaran Akibat Sampah dan Alang-Alang
Penyebab utama kebakaran tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pembakaran sampah dan alang-alang menjadi pemicu tertinggi dengan 118 kasus. Selain itu, arus pendek listrik menyumbang 55 kasus, dan tabung gas atau kompor menjadi penyebab 15 kasus kebakaran.
“Musim kemarau menjadi periode yang rentan terhadap kebakaran, terutama jika ada pembakaran sampah di sekitar lahan kering. Hal ini menjadi perhatian khusus kami, terutama pada bulan Agustus dan September yang mencatat angka kasus tertinggi, yakni 57 dan 70 kasus,” kata Hasanuddin.
Pentingnya Kesadaran dan Kewaspadaan Masyarakat
Hasanuddin menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk meminimalkan risiko kebakaran. Ia memberikan sejumlah imbauan, terutama di musim penghujan, yang juga memiliki potensi bahaya tersendiri.
“Masalah yang sering muncul di musim hujan adalah kabel listrik yang rusak atau telanjang terkena air. Jika ini terjadi di sekitar bahan mudah terbakar, api bisa menyebar dengan cepat,” jelasnya. Ia juga mengingatkan tentang bahaya pohon tumbang yang dapat menimpa tiang atau kabel listrik.
Sebagai langkah antisipasi, DamkarMat terus menggalakkan program edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan kebakaran. Selain itu, mereka juga memperkuat koordinasi dengan aparat setempat untuk mengidentifikasi area rawan kebakaran dan meningkatkan respons cepat dalam penanganan kasus.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk menurunkan angka kebakaran lebih jauh lagi di tahun mendatang. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tutup Hasanuddin.
