MAKASSAR – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Andi Zulkifli Nanda menghadiri acara USAID Clean Cities Blue Ocean (CCBO) di Makassar, Selasa (19/3/2024).
Pada kesempatan tersebut juga, dihadiri oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, yang sekaligus menyatakan siap berkomitmen membawa Makassar menjadi kota Low Carbon City.
Ia menyebut sudah banyak program Pemkot Makassar untuk mensupport kota dengan rendah karbon itu.
Seperti, baru-baru ini, pihaknya meminta seluruh camat dan lurah diminta untuk memasukkan data potensi retribusi sampah yang ada di wilayahnya masing-masing.
Ia ingin menata ulang manajemen persampahan Kota Makassar. Retribusi sampah untuk kategori bisnis dan industri harus mendapat intervensi karena potensinya cukup besar dibandingkan sampah kategori rumah tangga.
Selain itu, tahun ini Danny juga akan memasang banyak panel surya di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan juga di sekolah-sekolah.
Tercatat, sekitar 500 lebih gedung yang siap dipasangi panel surya termasuk kelurahan dan kecamatan.
Juga ada transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo). Timnya sedang mempersiapkan Co’mo dengan mesin dan desain yang lebih baik dari sebelumnya.
Uniknya baterai Co’mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga mampu mengisi daya secara mandiri tanpa listrik PLN.
Dan yang paling utama dari program Pemkot Makassar ialah Lorong Wisata (Longwis). “Saya buat program lorong wisata. Dari 8 ribu lorong di Makassar kini sudah ada 2.500 lorong wisata,” kata Danny Pomanto.
Di dalam Longwis ada program bank sampah dan secara keseluruhan ada 21 konten, termasuk adanya pemberdayaan ekonomi dan sirkulasi ekonomi.
Meski, wali kota dua periode ini menyebut masih ada tantangan besar lainnya yakni soal kesadaran masyarakat dalam persampahan.
Ia bilang, Kota Makassar hanya bersih dalam dua jam pada pagi hari yang mana diberishkan oleh petugas kebersihan. Setelah itu tidak lagi.
Olehnya dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan berani untuk memilah sampahnya untuk diolah.
Dia berharap kerja sama dengan USAID terus berlanjut demi mewujudkan Makassar yang bersih dan Low Carbon City di masa depan.
“Kita bersyukur USAID selalu mensupport Pemkot Makassar. Apa yang saya bangun, seperti menata kembali sistem retribusi persampahan, sistem collecting yang disempurnakan, kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Itu semua menjadi doa yang terjawab atas kolaborasi dengan USAID ini,” harapnya.(*)