2 Skema Penanganan Bencana Kekeringan di Makassar Saat 6.367 Rumah Terdampak

oleh
oleh
Makassar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menerapkan 2 skema penanganan bencana kekeringan. Skema tersebut diharapkan dapat menjadi jalan keluar bencana kekeringan di Makassar.

Kepala BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengungkapkan, berdasarkan laporan per tanggal 9 Oktober 2023, sebanyak 6.637 rumah di Makassar terdampak kekeringan. Jumlah tersebut tersebar di 8 kecamatan dan 56 kelurahan.

“Wilayah yang terdampak kekeringan di Kota Makassar itu ada 6.637 rumah di 8 kecamatan (dari 56 kelurahan)” kata Achmad Hendra kepada detikSulsel, Selasa (10/10/2023).

Skema penanganan bencana kekeringan yang disiapkan berupa solusi jangka pendek dan solusi jangka panjang. Hendra mengatakan penyebab sejumlah rumah di Makassar terdampak kekeringan adalah akibat suplai air bersih yang semakin menipis.

“Masalah yang tidak terlayani oleh PDAM ini adalah masalah distribusi. Karena instalasi PDAM sudah tidak bisa lagi menjangkau beberapa wilayah karena persoalan sumber baku tadi,” tuturnya.

Oleh karena itu, saat ini Pemkot Makassar telah mengerahkan mobil tangki air untuk memenuhi kebutuhan di tiap rumah warga yang terkena kekeringan. Langkah ini dilakukan sebagai skema jangka pendek yang sedang diupayakan.

“Solusi jangka pendek adalah membantu melakukan distribusi air kepada masyarakat. Baik itu pelanggan PDAM dan non pelanggan PDAM,” bebernya.

Setidaknya ada 33 unit mobil tangki yang diturunkan langsung untuk mendistribusikan air ke masyarakat. Dia juga menyebut ada 50 unit tandon air yang diangkut oleh 25 dumptruck milik kecamatan.

“7 unit Damkar, 25 dumptruck kecamatan, dan 1 unit dari BPBD. Jadi 33 unit. Ya. 50 unit (tandon) itu, 2 (unit) setiap dumptruck. Jadi 1 dumptruck 2 unit tandon (2.200 liter)” paparnya.

Hanya saja dia mengaku jumlah unit tersebut tidaklah cukup jika melihat jumlah rumah warga yang terdampak. Hendra mengatakan, pihaknya akan melakukan penambahan armada.

“Nanti kami tambah sekitar 30 mobil dumptruck kecamatan yang dilengkapi dengan tandon kapasitas 4.400 liter. Ditambah lagi 6 armada Damkar,” beber Hendra.

Adapun untuk jangka panjang, Hendra mengatakan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto telah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membuat sumur bor. Ini dilakukan untuk menemukan sumber air baku baru di Kota Makassar.

“Jangka panjangnya, arahan bapak wali kota adalah Dinas PU untuk membuat sumur-sumur atau sumber air tanah air baru. Ada 10 titik lokasi yang diperintahkan oleh Wali Kota. Yang memang baik untuk musim kemarau atau bukan musim kemarau,” pungkasnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.