Belum Ada IMB, Distaru Makassar Akan Beri Surat Teguran ke Pengembang Bukit Shafa

oleh
oleh

MAKASSAR – Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Makassar kembali akan melayangkan surat teguran kepada salahsatu pengembang, yakni “Perumahan Bukit Shafa” yang berlokasi di jl Keberjahan Telkomas, Kelurahan Berua Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

Pasalnya, pengembang Bukit Shafa tersebut hingga sekarang belum mengantongi izin, baik izin mendirikan bangunan (IMB) dari Distaru ataupun Amdal dari Dinas Lingkungan Hidup.

“Anggota kami tadi sudah turun mengecek di lokasi perumahan tersebut dan bertemu dengan pihak pengembang, katanya izinnya sementara tapi sudah salah kalau izin belum lengkap langsung membangun. Kami akan kasi surat teguran.”jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Lurah Berua, ia menegaskan bahwa pihaknya belum pernah menerima permohonan izin pihak pengembang Bukit Shafa hingga saat ini.

“Belum pernah ada orangnya ke kantor untuk minta izin, jadi kami tidak tau juga apakah semua lengkap izinnya, mudah-mudahan cepat selesai semua.”jelasnya

Terpisah, Pimpinam Bukit Shafa ,Fadly mengaku bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pengurusan semua izin-izin baik IMB ataupun Amdal dan lainnya. Hanya saja ia mengaku masih terkendala dana untuk mengurus semua izinnya.

“Izinnya semua sementara proses pak dan saya sudah kordinasi dengan tata ruang , juga saya sudah komunikasi sebulan yang lalu dengan tata ruang, termasuk untuk imb-nya juga.”aku Fadly.

Dia menambahkan, terkait dengan pengadaan drainase, pihaknya akan membuat drainase yang lebih besar agar komplain warga bisa terjawab dan tak terjadi genangan banjir jika hujan deras turun.

“Untuk drainase sengaja saya buka lebar supaya air kotor warga bisa mengalir.Makanya dari awal sudah pernah diselesaikan sama warga. “ucapnya.

Dia juga membantah bahwa tidak benar jikalau perumahan bukit shafa miliknya tak memiliki saluran drainase. Bahkan, ia mengaku juga akan segera membenahi drainasenya dengan baik, begitupun dengan jalanan serta jembatan kecil yang menjadi penghubung dengan lokasi perumahan.

“Tidak nyambunh itu pak kalau ada yang bilang jtu drainasenya DBL (Dewi Bunga Land), Dulu tidak ada drainase disini tapi kami yang buat,disini lahan tanah sawah semua dlu pak bukan resapan air. Jadi,beda juga itu drainase DBL sama drainasenya kami di bukit shafa.”ungkapnya.

Sebelumnya, warga blok AC Telkom mengaku kwatir dengan adanya sumber resapan air yang ditimbun menjadi lokasi perumahan.Apalagi, disinyalir perumahan bukit shafa tak memiliki draise yang representatif bagi kepentingan warga sekitar.

Karena bilamana saluran air bermasalah maka sangat berpotensi terjadi genangan banjir di sekitar perumahan, termasuk kompeks perumahan blok AC Telkom yang berbatasan langsung dengan perumahan bukit shafa.

“Kami takut bisa terjadi banjir dikompleks bkol Ac kalau dibiarkan membangun tak punya saluran drainase. Dan seperti saluran yang mengarah ke Ac kayaknya ditutup akses salurannya.jadi kalau hujan keras air bisa lari ke Ac.”pungkas salahsatu warga yang enggan disebut namanya.(Win)

No More Posts Available.

No more pages to load.