MAKASSAR – Pemkot Makassar akan mengosongkan kawasan kuliner Kanrerong Karebosi buntut adanya dugaan pungutan liar (pungli). Sebanyak 71 lapak pedagang akan direlokasi ke tempat baru di sejumlah kecamatan.
“Pungli, jual beli itu lapak, kemudian sewa menyewa. Padahal tak boleh disewa, tidak boleh tinggal di situ dia. Jadi kacau tidak sesuai aturan,” kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, Jumat (11/3/2022).
Pengosongan Kanrerong Karebosi akan ditindaklanjuti dengan pembenahan kawasan itu menjadi pusat kuliner yang lebih modern.
“Kita bikin lebih modern, lebih canggih. Sistem aturan yang baru, listrik bayar sendiri,” ucap Danny.
Rancangan desain pusat kuliner di sana pun sudah disiapkan. Pedagang yang ditempatkan nanti akan dibina Pemkot Makassar.
“Kemudian mereka diberi kebebasan sampai omzetnya Rp1 juta per hari. Kami akan bina, mereka dapat pembinaan,” terang Danny.
Diketahui total ada 226 total los lapak di Kanrerong Makassar. Namun, dari pendataan hanya 71 di antaranya pedagang aktif dan berdagang sesuai aturan. Sementara, sisanya diduga ilegal. Hanya pedagang aktif dan legal saja yang akan direlokasi ke tempat baru sementara.
“Jadi Kanrerong itu setelah diverifikasi yang asli di situ 71 pedagang, yang sisanya itu jual beli tidak sesuai perwali,” kata Danny. (*)