MACCA.NEWS- Rencana pemberhentian tenaga honorer di kabupaten Enrekang yang dilontarkan oleh Wakil Bupati Enrekang, Asman terus mendapat kecaman dari berbagai kalangan di kabupaten Enrekang. Pemberhentian honorer tersebut, Menurut Asman adalah hal yang membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Enrekang.
Direktur Profetik Isntitute, M.Asaratillah mengatakan wakil Bupati Enrekang kabupaten Enrekang harus belajar dan memahami manajemen birokrasi sama pemerintahan.
“Honorer tidak jadi beban selama mereka memiliki kinerja yang baik. Justru yang jadi beban bagi saya adalah semua aparat, baik honorer ataupun bukan, yang setiap bulannya terima gaji tapi tidak memperlihatkan kinerja. Sehingga, yang perlu dilakukan oleh pemkab adalah optimalisasi kinerja dan manajemen birokrasinya,” kata Direktur Profetik Isntitute, M.Asaratillah, Selasa (24/9).
M.Asaratillah juga menekankan pemerintah daerah kabupaten Enrekang harus memanfaatkan aset atau potensi daerah sebagai pendongkrak Pendapat Asli Daerah (PAD), bukan mengorbankan pemerintahanpemerintahan dalam hal ini memberhentikan tenaga honorer.
“Kemudian soal aset daerah. Seyogyanya memang, aset daerah perlu didayagunakan untuk memperlancar kerja-kerja pemerintahan. Jika bisa dikelola maka bisa memberikan nilai lebih bagi pendapatan daerah, atau minimal bisa dirasakan manfaatnya lah oleh publik,” jelasnya. (*)
The post Aset Daerah tak Termanfaatkan Dongkrak PAD, Asman Disebut tak Paham Manajemen Birokrasi appeared first on Maccanews.