MACCANEWS – Syarifuddin Dg Punna (SAdAP) bersikap datar menanggapi pihak-pihak yang meragukan peluangnya mengendarai PDIP di Pilwalkot Makassar. Sadap memilih merendah.
“Kita serahkan kepada PDIP. PDIP punya mekanisme sendiri. Biarlah partai bekerja dulu, kita tunggu. Tentu keputusan PDIP sebagai partai besar selalu mengacu pada suara rakya,” terang SAdAP
Menurutnya, survei adalah mekanisme yang nanti ditempuh parpol dalam menjaring bakal calon. Survei ini representasi rakyat. Dan itu menjadi rujukan parpol dalam menentukan calon.
“Sehingga saya tidak perlu terpengaruh dengan pihak-pihak yang ragu. Saya lebih percaya pada suara rakyat,” tukasnya.
Sadap mendaftat sebagai cawalkot Makassar, Sabtu (7/9/2019) di PDIP. Usai mendaftar, sejumlah politisi memberi statemen soal kans SAdAP yang dinilai kecil.
Kansnya dianggap kecil karena harus bersaing dengan sejumlah figur kuat. Diantaranya Danny Pomanto, Syamsu Rizal, Munafri Arifuddin, Irman Yasin Limpo dan dr Onasis.
Pendiri Rumah Demokrasi, Juanda H Alim mengungkapkan, semua calon secara politik punya kans sama. Popularitas calon juga tidak mutlak menentukan keterpilihan.
“Popularitas bukan jadi pertimbangan utama. Ada calon yang populer tapi tidak dipilih. Makanya partai harus jeli melihat tren keterpilihan mereka,” katanya.
Soal SAdAP yang peluangnya dianggap kecil, kata Juanda itu terlalu prematur. Karena survei belum dilakukan.
“Trennya juga belum bisa diukur. Nanti baru bisa diukur setelah survei berkali- kali. Jadi sekarang ini semua bakal calon punya peluang yang sama,” papar Juanda. (*)
The post Pengamat Politik Sadap Punya Peluang di Pilwali Makassar appeared first on Maccanews.