MACCA.NEWS- Dengan gaya khasnya, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memberikan upper cut atau pukulan telak kepada lawannya, Prabowo Subianto, terkait persoalan perempuan, korupsi, hak asasi manusia (HAM), dan terorisme dalam debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang digelar malam ini.
“Jokowi mampu memberi upper cut kepada Prabowo. Misalnya, soal tidak ada afirmatif terhadap pengurus teras Partai Gerindra, caleg eks narapidana korupsi terbanyak di partainya, mengatakan akar terorisme akibat ketidakadilan, keraguan dalam menyampaikan visi dan misi tentang HAM, dan ketumpulan dalam ketegasan retorik pemberantasan korupsi. Itu semua adalah contoh pukulan telak tersebut. Bahkan, dalam beberapa isu, Prabowo masuk dalam jebakan kesalahan sendiri atau semacam goal bunuh diri,” ujar Wakil Sekretaris Tim Kampanye Daerah Sulawesi Selatan (TKN Sulsel) Jokowi-Ma’ruf, Rudy Pieter Goni Kamis (17/1).
Rudy Pieter Goni yang juga anggota DPRD Sulsel dari fraksi PDIP, menyebutkan pernyataan pemimpin seharusnya didasarkan pada prinsip, pada hukum tata negara yang baik, serta pada satunya kata dan perbuatan. Apalagi, sekarang rakyat sudah semakin cerdas. Rakyat tidak melihat pemimpin dari retorika dan ketegasan bicara saja.
“Sebab, menjadi pemimpin itu diukur dari tanggung jawab, konsistensi, dan dedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara. Karena itu, tidak berlebihan bahwa melihat pemimpin itu juga bisa dilihat dari kepemimpinan di keluarganya,” jelas Rudy Pieter Goni, yang tak lain menjabat ketua DOD Taruna Merah Putih Sulsel . (*)
