Meniti Karier dari Awal Hingga Mengisi Jabatan Strategis

oleh
oleh
Meniti Karier dari Awal Hingga Mengisi Jabatan Strategis

MACCANEWS- BUKAN karena pemberian, tapi lewat perjuangan. Begitulah posisi strategis di bidang politik dan pemerintahan diraih klan Yasin Limpo hingga saat ini.

Bukan didapatkan begitu saja. Tapi mereka memang ditempa dan berproses dari awal di mana pun mereka berada. Darah pengabdian dan petarung mengalir deras di dalam tubuh mereka. Mayoritas, anak turun dan Yasin Limpo punya kemauan yang kuat.

Didukung dengan kecerdasan dan kemampuan mengorganisir massa. Beberapa event politik menjadi bukti. Seperti Pilkada dan Pileg. Banyak diantara Pilkada dan Pileg itu yang dimenangkan. Dan semua karena kerja keras dan ketekunan.

Selain Syahrul Yasin Limpo dan Ichsan Yasin Limpo, masih ada sederet “Yasin Limpo-Yasin Limpo” lainnya yang mewarnai jagat politik atau birokrasi di Sulsel. Seperti Tenri Olle Yasin Limpo. Si sulung dari pasangan Yasin Limpo dan Hj Nurhayati.

Tenri adalah mantan Ketua DPRD Gowa periode 2009-2014. Kemudian Anggota DPRD Sulsel dari Partai Golkar 2014-2019, Ketua DPD Partai Golkar Gowa. Tenri pun sempat bertarung di Pilkada Gowa.

Ada juga Haris Yasin Limpo. Nyanyang, sapaan akrabnya. Mantan anggota DPRD Makassar periode 2009-2014. Hingga saat ini dipercaya sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

Si bungsu Irman Yasin Limpo, akrab disapa None. Beberapa jabatan penting di Pemprov Sulsel pernah diemban. Seperti Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Sulsel, Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Pemprov Sulsel. Di Pilkada serentak 2015 lalu, None adalah penjabat Bupati Luwu Timur.

Setelahnya, None menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sulsel. None pernah ikut dalam Pilwalkot Makassar. Bukti sekali lagi, bahwa memang ada gen petarung dalam diri anak-anak Yasin Limpo. Melangkah ke generasi ketiga Yasin Limpo, ada Adnan Purichta. Anak dari Ichsan Yasin Limpo.

Di Pilkada Gowa 2015, Adnan meraih suara terbanyak dari rakyat. Tanpa diusung partai, Adnan melenggang ke kursi kepemimpinan Kabupaten Gowa lewat jalur independen. Alias, betul-betul murni diusung oleh rakyat. Adnan kemudian menjadi bupati pertama di Sulsel yang memenangkan Pilkada lewat jalur independen.

Sebelumnya, Adnan juga adalah Anggota DPRD Sulsel. Adnan duduk di legislatif, setelah maju lewat dapil di Makassar. Yang disebut-sebut sebagai dapil neraka. Dua periode pula Adnan maju lewat dapil di Makassar. Bukan lewat Gowa. Mematahkan anggapan banyak orang, bahwa cucu Yasin Limpo itu hanya “besar” di Gowa.

Selain itu, masih ada beberapa generasi lainnya yang meniti karier di jalur politik. Seperti putri Syahrul, Indira Chunda Thita. Berkat kemampuannya, ia berhasil duduk sebagai anggota DPR RI.

Di saat bapaknya menjabat Ketua Golkar Sulsel, Thita memilih tidak ingin berada di zona nyaman. Ia memilih bertarung melalui PAN di Dapil 1 Sulsel.

Begitu juga lainnya, ada Devo Khadapi yang kini dipercaya sebagai Kabiro Humas Pemprov Sulsel. Termasuk putra Syahrul, berproses dari bawah sebagai ASN.

Dan lagi-lagi, mereka mendapatkan posisi itu bukan karena kebetulan. Melainkan memang mereka tekuni, dan mampu Tunjukkan jika memang mereka sangat pantas. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.