MACCAMEWS– Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, didampingi Ketua TP PKK Sulsel Liestyati F Nurdin, mengunjungi pusat pembuatan kapal phinisi, di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/9). Keduanya melihat langsung proses pembuatan kapal legendaris tersebut.
Nurdin mengenakan lipa’ bulu’ (sarung gunung) berwarna biru motif kapal phinisi dan Liestyati sarung berwarna hijau bermotif jangkar dan phinisi. Dalam kunjungannya tersebut, gubernur menyampaikan dukungannya terhadap industri atau pembuatan kapal, khususnya kapal phinisi.
“Pemerintah akan memfasilitasi, mungkin dengan memesan kapal yang dimana kita bisa menikmati makan-makan di atas kapal,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa tugas pemerintah adalah menciptakan dan mendorong industri kapal phinisi, dan mempromosikannya. Dalam pertemuan tersebut, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga bertanya tentang kebutuhan dan kendala yang dihadapi oleh para pengusaha phinisi ini.
“Usulannya apa pak?” tanya Nurdin pada salah seorang yang kebetulan mendampingi, Muhammad Saleh Daeng Paggalla.
Daeng Paggalla menyampaikan, mereka membutuhkan tempat pembuatan phinisi dengan atap, dimana mereka bisa mengerjakan kapal sembari berteduh.
“Kami tentunya sangat senang dan bangga ada dukungan dari pemerintah,” ujarnya.
Sejumlah kapal phinisinya juga telah dipesan oleh pembeli. Salah satunya warga negara asing dari Cina, dan kapal tersebut akan selesai pada tanggal 10 bulan Oktober dan akan digunakan di Labung Bajo. Satu kapalnya berkisar Rp 2,5 miliar hingga Rp 3,5 miliar.
Salah seorang pembeli asal Cina, Nansen misalnya, seorang penyelam dan rencananya akan tinggal di atas kapal tersebut. Ia datang bersama rekannya, Catty.
“Kami akan tinggal di atas kapal ini, kami scuba diver, mengetahui Desa Ara dari internet, sehingga kami pesan langsung. Kami juga bekerjasama dengan media terbesar di Cina, kami merekam pembuatan kapal ini dari awal dan akan kami promosikan,” sebut Catty. (*)