MACCANEWS– Menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengaku akan belajar banyak dari Sang Gubernur, Prof Nurdin Abdullah. Apalagi, ini merupakan awal kariernya di politik dan pemerintahan.
“Ini adalah awal karir saya di politik dan pemerintahan, dan saya belajar banyak dari Prof Nurdin. Dan saya akan setia mendampingi beliau,” kata Sudirman, di sela-sela Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (5/9).
Ia menuturkan, ada kenikmatan tersendiri yang dirasakan mulai dari proses pilkada hingga pelantikan tersebut. Pertama, saat memenangkan pilkada. Dan kedua adalah saat pelantikan. Pasca pelantikan, tentu sudah harus bekerja keras.
“Setelah dilantik, waktunya bekerja keras. Khususnya dalam mewujudkan sejumlah program prioritas. Infrastruktur, pertanian, bagaimana menangani daerah yang terisolir, hingga membenahi birokrasi,” jelasnya.
Sedikit mengenal Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, ia adalah adik dari Amran Sulaiman, Menteri Pertanian. Lahir dan besar di Kabupaten Bone pada 25 September 1983, usia anak ke sebelas dari 12 bersaudara ini masih tergolong muda, yakni 34 tahun.
Andi Sudirman berlatarbelakang seorang profesional. Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Sudirman meniti karir di perusahaan Multinasional Thiess Indonesia. Ia dipercayakan dan terlibat dalam mengelola proyek investasi asing senilai ratusan triliun di seluruh wilayah kerja PT Thiess.
Dengan usia yang demikian muda namun kepercayaan dan tanggung jawab yang telah mampu diembannya di proyek gas salah satu perusahaan terbesar di dunia ini menjadikan sosok Andi Sudirman benar-benar telah matang dalam dunia profesional.
Kematangan profesional inilah yang menjadikan Andi Sudirman sangat menyukai tantangan. Dalam dirinya, Andi Sudirman membentuk watak yang sangat kuat untuk terus menjajal keahliannya, terutama di bidang Migas.
Maka selepas dari ‘Thiess Indonesia’, dia kemudian merambah dari satu perusahaan multinasional ke perusahaan multinasional lain. Hingga akhirnya ia masuk ke perusahaan migas multinasional asal Austalia yaitu Petrosea. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontrak pertambangan, engineering, project management serta oil and gas service.
Di Petrosea, dalam usia masih di bawah 27 tahun, Ia mengemban amanah day to day Construction Manager dengan metode berpikir yang selalu berbeda dan jitu.
Andi Sudirman juga menjadi orang Indonesia pertama menjabat sebagai Deputy dan Project Manager proyek DP2 DSV saturation dan air diving berbendera Indonesia. Andi membawahi langsung kapa DP2 built in saturation diving membawahi lebih dari 60 tenaga asing asal Inggris, Rusia, India, dan lainnya. Andi Sudirman memperoleh sertifikat keahlian sebagai ahli utama. (*)