MACCANEWS- Gawai (gadget) mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi anak-anak. Oleh sebab itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, perwakilan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Chatarina Muliana serta perwakilan Menteri Agama Prof Abdul Rahman Mas`ud, mengimbau pembatasan penggunaan gawai di satuan pendidikan untuk melindungi anak-anak dari dampak buruknya.
“Mengimbau masyarakat, khususnya orang tua dan anak serta semua satuan pendidikan, baik sekolah umum maupun madrasah, membatasi penggunaan gawai dengan tidak mengizinkan anak membawa gawai (gadget),” ujar Yohana seperti dilansir dari Antara, pada Jumat, 31 Agustus 2018.
Tak hanya Yohana, Rudiantara juga mengimbau masyarakat khususnya para orang tua, guru dan pendidik pada institusi formal maupun informal untuk proaktif memantau dan memegang kendali atas penggunaan gawai anak dan peserta didik.
“Baik dengan cara pembatasan waktu maupun materi yang diakses,” imbaunya.
Rudiantara juga mengajak orang tua, guru dan pendidik untuk menanamkan pengertian dan mengajak anak berdiskusi tentang dampak negatif yang bisa timbul dari penggunaan gawai serta muatan yang ada di dalamnya.
Sementara itu, Chatarina Muliana mengatakan pembatasan penggunaan gawai merupakan upaya untuk melindungi anak dari informasi yang tidak layak seperti pornografi, perundungan, radikalisme, diskriminasi hingha adanya informasi palsu.
“Juga untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif gawai seperti gangguan kesehatan dan sosial,” ungkapnya.
Sedangkan Prof Abdul Rahman Mas`ud menyatakan penggunaan gawai yang tidak dibatasi dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa akibat ujaran kebencian dan informasi palsu.
“Sudah saatnya bangsa ini bangkit dan membangun secara damai dan bersinergi,” pungkasnya. (*)