MACCANEWS –Progres perekaman dan pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Sulawesi Selatan rendah. Hal itu rupanya terjadi akibat logistik tinta, serta tidak adanya anggaran.
Saat ini dengan total pencapaian baru 89,06 persen. Dari 6.777.423 penduduk wajib KTP, baru 6.035.712 yang sudah melakukan perekaman atau masih 741.711 yang belum.
“Ternyata setelah rapat ada problem pelaporan, laporan dari kabupaten kota ke provinsi tidak lancar sehingga datanya di provinsi lebih rendah dari data ril di lapangan akibatnya ketika dilaporkan lebih rendah dan itu membuat suasana pelaporan harus dibenahi sesegera mungkin,”Kata Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono.
Sumarsono menyebut saat menggelar rapat terbatas bersama lima kabupaten/kota di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (30/8). Kota Makassar misalnya, data di lapangan sudah 87,79 persen sementara data kami 75,86 persen.
“Yang paling parah di Tana Toraja data 78,95 persen sementara di lapangan sudah lebih 90 persen. Soal data disepakat untuk membenahi pelaporan, kalau jaringan rusak memakai cara manual,”ujarnya
Sumarsono juga menyebutkan masih ada penduduk yang telah melakukan perekaman namun eKTP mereka belum dicetak. Mulai dari Makassar 15 ribu, Jeneponto 16 ribu, Luwu Utara 7 ribu dan Enrekang 7728.
“Bahkan warga harus menunggu 2 sampai 4 bulan untuk pencetakan,”kata Sumarsono
Menurutnya ada bebetapa masalah lambatnya Progres perekaman dan pencetakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Sulawesi Selatan, diantarnya logistik tinta, serta tidak adanya anggaran.
Ia meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penggaran, lebih mengutamakan sektor ini karena berhubungan dengan pelayanan publik.
“Yang sudah siap cetak untuk segera dicetak, ngak punya anggaran siapkan alokasi anggaran, korbankan anggaran lain yang tidak jelas, yang sifatnya hura-hura dikurangi dan seterusnya. Gunakan untuk kepentingan publik itu lebih penting, itu menjadi prioritas di daerah ini,” ujarnya.
Ia memerintahkan Kadisdukcapil segera menurunkan tim dari Provinsi Sulsel ke lima kabupaten/kota tersebut untuk mempercepat perekaman dan pencetakan KTP.
Soni Sumarsono mengatakan dari data nasional progres perekaman e-KTP di Sulsel berada di posisi 5 terbawah nasional. Diakuinya, ada beberapa daerah yang progresnya sudah melebih angka 100 persen seperti Sinjai, Takalar, Barru, Soppeng, Pinrang dan Parepare.
“Kabupaten/kota yang sudah 100 persen, dan alat mereka lagi nganggur dikerahkan membantu ke daerah terdekat, seperti Sinjai,” tegas Sumarsono.
Dari lima kepala daerah yang diundang hanya Walikota Makassar Danny Pomanto yang hadir. Sementara daerah lainnya hanya diwakili oleh kepala dinas kependudukan dan catatan sipil.
Sumarsono mendesak setiap kepala daerah untuk memberi perhatian serius terhadap permasalahan kependudukan dan catatan sipil tersebut.
Ia berharap pada bulan September sudah dapat tertangani. Apalagi e-KTP ini akan digunakan warga untuk menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.(*)