MACCANEWS– Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono membuka Workshop membangun generasi sukses dengan akhlak mulia yang merupakan tindak lanjut program “Literasi Kitab Suci Al-Qur’an Sebelum Pembelajaran pada Sekolah di Sulawesi Selatan” di Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Kamis (30/8).
Peserta kegiatan ini adalah guru dan Kepala UPTD Pendidikan (Koordinator Wilayah) Lingkup Sulsel.
“Hari ini kita selenggarakan literasi Al-Qur’an dan sebelumnya literasi media,” kata Sumarsono.
Hadirnya program ini di Sulsel melalui Dinas Pendidikan Sulsel, dinilai oleh Sumarsono, dibawah kepemimpinan Irman Yasin Limpo merupakan sosok kepala dinas yang kreatif.
“Inilah kepala dinas yang paling kreatif di Sulsel, saya menjabat Gubernur sudah dapat tiga piagam MuRI, ini sebenarnya layak jadi Gubernur Sulsel,” katanya.
Beberapa program dihadirkan menggunakan teknologi dan banyak kreasi juga paling banyak inovasi dibanding SKPD lain.
“Penilaian pribadi saya, kalau saya kasih perintah paling cepat responnya,” sebutnya.
Sementara terkait program literasi Al-qur’an ini menyampaikan bahwa, sebelumnya program ini dia disposisi dengan meminta berkoordinasi dengan Kanwil Agama dan Bagian Kesra Provinsi Sulsel.
“Untuk kelayakannya di Sulsel dan hasilnya layak untuk disosialisasikan dengan judul literasi Al-Qur’an,” ujarnya.
Pendidikan agama tidak berdiri sendiri karena bagian dari sistem pendidikan nasional. Dengan pendidikan agama maka mental masyarakat Indonesia juga dibangun.
“Ini bagian dari membangun Indonesia secara utuh,” ujarnya.
Ia mengimbuhkan, ini juga merupakan bagian dari sebuah upaya untuk membangun mentalitas dan karakter bangsa dan merupakan bagian dari pada aktivitas revolusi mental (Revmen).
Diketahui, kebijakan baru Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo tentang literasi Al-Qur’an ini tertuang dalam nomor surat 0045/4944-P-SMA-Disdik per 1 Agustus 2018.
Dimana literasi Alquran dilakukan di sekolah setiap Jumat selama 30 menit sebelum pelajaran pertama dimulai.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo, pentingnya kegiatan ini bahwa pelajaran agama jangan dinilai dengan angka tetapi dengan perbuatan.
Irman juga menyebutkan bahwa dari laporan Kanwil Agama program ini dibicarakan di tingkat Kementerian Agama dan kemungkinan dijadikan role model nasional.
“Kemungkinan akan dijadikan role model nasional dan semua akan dibuat gugus tugas literasi,” sebutnya.(*)