MACCANEWS- Pejabat Gubernur Sulsel, Sumarsono, mengatakan tidak ada yang salah dalam mutasi dan pelantikan pejabat dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Pernyataan Sumarsono tersebut menanggapi tudingan beberapa pihak, yang menduga ada sesuatu yang dipaksakan dalam proses mutasi tersebut.
Menurut Sumarsono, proses mutasi tersebut tidak sekonyong-konyong, tetapi sudah dimulai sejak 2 bulan lalu. “Proses sudah 2 bulan lalu, 60% pengisi kekosongan jabatan, pelayanan publik khususnya dan pemerintahan harus tidak boleh pincang jalannya,” jelasnya melalui pesan Whatsapp, Selasa (31/7/2018).
Terlebih menurut Sumarsono, proses mutasi tersebut sudah mendapatkan izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri RI. Bahkan dirinya sudah membicarakan hal itu dengan Gubernur Sulsel terpilih, Nurdin Abdullah.
“Sudah dibicarakan dengan gubernur terpilih. Lelang jabatan eselon II dan I yang ditunda, sedang jabatan di bawah untuk administrator dan pengawas, yang sudah terlanjur berproses jalan terus dangan pelantikan. Tidak ada yang salah dan siap saya pertanggung jawabkan,” tegasnya.
Sumarsono menambahkan, 40% dari mutasi tersebut merupakan efek domino penyesuaian. Dia mencontohkan adanya sarjana Ilmu Perikanan yang ditempatkan di rumah sakit.
“Nah? Harus disesuaikan. Termasuk yang pangkat golongannya lebih tinggi dari atasannya, harus pula disesuaikan. Semua langkah, profesional saja,” imbuhnya.
Sehari sebelumnya, peneliti dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (KPKP), Muhammad Saifullah, menilai ada hal yang dipaksakan dalam pelantikan pejabat Pemprov Sulsel pada Senin (30/7/2018). (**)