MACCANEWS- Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan ‘Koaliai Masyarakat Sipil Untuk Kolom Kosong’ menggelar pertemuan di Warkop 115, Jalan Todopuli, Makassar, pada Sabtu (30/6/2018) sore.
Koalisi yang tergabung dari beberapa kelompok masyarakat, berkumpul untuk membicarakan beberapa hal. Khususnya terkait adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Mereka mengkhawatirkan adanya kecurangan perihal tidak sinkronnya data C1 dengan data website KPU yang tersebar luas di media sosial sejak kemarin (29/6/2018). Padahal, beberapa di antara mereka mengaku menyaksikan langsung proses penghitungan suara di beberapa TPS, serta mengetahui hasil rekapitulasi di tingkat TPS.
Salah satu inisiator, Herman mengatakan, berdasarkan kejadian, memang dugaan kecurangan memang memungkinkan terjadi.
“Ada penjahat demokrasi. Itu yang terjadi. Kami berkumpul bersama teman-teman untuk mengantisipasi itu,” tegas Herman yang juga Direktur Kopel Sulawesi.
Menurutnya, meskipun kolom kosong tidak bertuan, namun kolom kosong adalah suara rakyat. Makanya, harus dikawal.
“Tapi kalau memang hasilnya bersih, kita terima itu. Kita mau Pilkada Makassar ini berjalan demokratis, jujur dan berintegritas,” tegasnya.
Salah satu anggota koalisi lainnya, Baso T mengatakan, memang tidak bisa tidak bisa tunjuk hidung, terkait siapa oknum yang dimaksud. Hanya saja, baginya, jika melihat fenomena sejak kemarin, kuat dugaan memang bahwa ada oknum yang ingin membelokkan hasil data C1 pada saat proses rekapitulasi.
“Sebenarnya, kalau kita bicara konteks demokrasi, bukan cuma pada hasil. Tapi pada persoalan, bagaimana keberterimaan calon pemimpin itu terhadap masyarakat,” jelasnya.
Makanya, ia begitu yakin, ada oknum yang ingin mencoba melakukan kecurangan, dengan memanipulasi data yang diperoleh oleh kolom kosong. (**)