MACCANEWS– Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar memang berkomitmen menciptakan Pilkada yang jujur, adil dan bersih, serta bebas dari praktik kecurangan. Komitmen itu pula yang coba ditularkan IYL-Cakka kepada pasangan lainnya.
Lewat surat resmi, IYL-Cakka mengajak tiga pasangan calon lainnya untuk menjaga jalannya Pilgub Sulsel 2018. IYL-Cakka menilai, ada indikasi perbuatan para ‘cukong’ politik untuk memenangkan andalannya dengan segala cara. Seperti berpotensi memanipulasi atau mengubah hasil suara pada lembar C1 dan C2.
“Demi menjaga kemurnian perjuangan kita selama ini, marilah bersama-sama menginstruksikan kepada para saksi kita di TPS untuk memasang selotipe bening pada form C1 dan C2. Khususnya pada bagian jumlah perolehan suara masing-masing demi menutup celah adanya tindakan mengubah jumlah perolehan suara di TPS.” Seperti itu bunyi salah satu paragraf dalam surat resmi IYL-Cakka.
Surat tersebut diantarkan langsung Juru Bicara IYL-Cakka, Henny Handayani ke posko masing-masing kandidat, Sabtu (23/6/2018) malam. Surat ini diterima perwakilan masing-masing tim.
Sebelumnya, IYL-Cakka juga telah menyurati KPU Sulsel, terkait peringatan dan ajakan yang sama. Yakni adanya usaha para cukong politik yang mengandalkan perbuatan kotor untuk memenangkan Pilgub Sulsel.
Para andalan cukong ini, selain diduga menyiapkan dana segar hingga 100 miliar melalukan politik uang, juga punya modus lain untuk mengubah dukungan rakyat saat pencoblosan.
Salah satunya melalui pulpen yang didatangkan dari China. Pulpen yang konon mencapai ribuan tersebut akan digunakan saat proses rekapitulasi atau penghitungan suara di tingkat TPS jika oknum penyelenggara ikut bermain.
Pulpen tersebut, tintanya bisa hilang saat kertas dipanasi. Sehingga memberi ruang mengubah hasil asli yang dicatat, dengan cara mengisi ulang sesuai jumlah suara yang diinginkan.
IYL-Cakka menyurati KPU Sulsel dan meminta mengantisipasi itu. Yakki dengan cara hasil penghitungan di formulir yang sudah ditandatangani saksi setelah penghitungan harus ditutupi plaster bening agar tidak memberi ruang siapapun yang mau mengubahnya.
“Plaster itu tidak akan mengganggu (C1 dan C2) dan tidak mengubah format. Akan tetapi, plaster itu bisa mengamankan sehingga tidak ada pihak yang bisa mengubah-ubah angkanya,” jelasnya, saat ditanya usai Dzikir dan doa di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu (23/6/2018) kemarin.
Terkait surat yang dilayangkan ke masing-masing pasangan, Ichsan menuturkan jika itu adalah bagian dari komitmen menciptakan pilgub yang berkualitas.
“Ada yang sering teriak jekkong, curang dan lain-lain. Sekarang kami ingin buktikan, siapa sebenarnya yang mau curang? Dan inilah komitmen kami untuk melawan kecurangan,” pungkasnya. (Wan)