Makassar, — Kelurahan Tallo Kecamatan Tallo, tepatnya di Mesjid Terapung Nur-Rahmah belakang kompleks makam Raja-raja Tallo, menjadi tempat 2nd International Community Service (ICS) International Association of Economi And Bisnis (IAEB) South Sulawesi Indonesia yang beranggotakan mayoritas Dosen-dosen perguruan tinggi mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Jumat (13/12/12).
Acara yang disajikan pemandangan langsung aliran sungai Tallo ini berlangsung hikmat dengan tema “Empowering coastas communities through Islamic financial System, literacy, and sustainable economic practices”.
Tampil sebagai Keynote Speak dalam acara tersebut, Asso. Prof. Dr. Natasha Mazna Ramli dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) beserta para open remark Agusdiwana Suarni, SE, M.Sc.Acc selaku Ketua IAEB Sulawesi Selatan dan Wakil Dekan 1 FEB Unismuh Makassar sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi di Unismuh Makassar, Pelestari Budaya Tallo dari Lembaga Adat Budaya Timungang Lompoa Singara’ Tappakna, Sadikul Fajrin Dg Pabe’ Karaeng Tumapakrisika Lambunna beserta jubirnya Fikki Dermawan, Tokoh Pemuda Tallo, Sutoyo Gaffar, SH, Tokoh Masyarakat H. Hijaz Tampeng sekaligus Ketua Pengurus Mesjid Terapung Nur-Rahmah, Tokoh Masyarakat sekaligus Penggiat LSM, Adiarsa MJ, SE, SH, MH.
Dalam penjelasannya, ibu Prof. Dr Natasha yang datang jauh-jauh dari Malaysia mengatakan kegiatan ini sangat baik antara masyarakat, dan tokoh adat masyarakat serta dosen dari perguruan tinggai saling bekerjasama sehingga menciptakan suatu aktifitas bisa sharing ilmu dan berkenalan.
Selaku Open remark, Agusdiwana Suarni menyampaikan hal yang baik akan memberikan kebaikan, dosen sekarang ini tidak lagi mengajar dikelas tapi selain penelitian wajib melakukan aktifitas pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu, dari pemerhati Kebudayaan Dg. Pabe’ beserta jubirnya, Fikki Dermawan memaparkan perjalanan sejarah singkat keberadaan pesisir masyarakat sungai Tallo.
“Berawal dari pengangkatan Raja Gowa ke-7 dimana Raja Gowa ke-6 memiliki 2 orang putera. Batara Gowa diangkat sebagai ke-7 hingga terjadi perselisihan, hingga saudaranya Loe si Sero mengambil keputusan meninggalkan kerajaan dan pergi membuka lahan yang disinyalir lokasinya di Pesisir Sungai Tallo hingga akhirnya besar makmur dengan memiliki benteng, pelabuhan, maritim dan perekonomiannya dan terbentuklah kerajaan Tallo,” bebernya.
Sutoyo Gaffar, SH selaku Tokoh Pemuda Tallo mengatakan, generasi penerus pemuda Tallo butuh perhatian dari kaum-kaum cendekiawan yang hadir begitupun sentuhan pemerintah.
Sedangkan tokoh masyarakat yang juga tokoh Agama, H. Hijaz Tampeng melalui Wakil Ketua Pengurus Mesjid Terapung Nur-Rahmah, Rusli memberikan apresiasi atas kunjungan dan kepercayaan IAEB mau melaksanakan kegiatannya di tempat tersebut.
“Terimakasih sudah mau datang dan membuat kegiatan ditempat ini tentunya akan memberikan manfaat untuk masyarakat disini,” ucapnya.
Tidak hanya itu, bentuk apresiasi juga disampaikan oleh Adiarsa selaku penggiat LSM, dimana memang masyarakat di pesisir sungai Tallo butuh perhatian dan edukasi terkait kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
“Terimakasih Bapak Ibu sudah datang kesini, besar harapan kami agar dunia luar tahu kondisi disini seperti apa baik dari segi pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” kata Ketua LSM PERAK Indonesia ini.
Lanjut Adiarsa, karena masyarakatnya tinggal di pesisir maka mata pencaharian warganya dominan nelayan baik pencari Ikan, kepiting, kerang, tiram dan yang jarang ditemukan tempat lain yakni Kanjappang.
“Masyarakat disini tingkat ekonominya menengah ke bawah, jadi pas dengan kedatangan Bapak Ibu untuk memberikan arahan dan edukasi bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dan terpaling penting meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya pendidikan untuk anak-anak kita,” terang pria yang juga berprofesi sebagai Pengacara ini saat diwawancarai selepas acara.
Salah seorang peserta yang hadir, Hasiah mengucapkan terimakasih kepada pengurus IAEB South Sulawesi dan para dosen yang hadir.
“Terimakasih atas kunjungannya tentunya sangat bermanfaat untuk kami. Semoga bapak ibu bisa datang lagi untuk kedua kalinya ke tempat ini,” tutur warga pesisir Sungai Tallo tersebut.
Dalam acara tersebut dipandu moderator sekaligus Sekretaris IAEB South Sulawesi dan Dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Sirajuddin, ME. Turut hadir dalam kegiatan tersebut para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada peserta yang hadir serta pemberian bingkisan sembako bagi warga pesisir sungai Tallo.(*)