MAKASSAR – Calon Gubernur Sulsel, Mohammad Ramdhan Pomanto, punya pandangan menarik soal pendidikan di Sulawesi Selatan. Dalam sesi debat Pilgub Sulsel, Senin 28 Oktober 2024, pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini menyampaikan, bahwa selama menjabat sebagai wali kota Makassar, ia fokus pada komite sekolah sebagai salah satu elemen kunci pendidikan yang melibatkan peran masyarakat.
Menurutnya, komite sekolah adalah wadah penting yang menjadi representasi peran serta masyarakat dalam pendidikan, dan tanpa peran serta ini, sistem pendidikan tidak akan berjalan maksimal.
“Untuk provinsi, saya kira satu kata: Tunggu ma’. Kami datang memperbaiki karena peran serta masyarakat sangat perlu,” ujar Danny.
Menurutnya, kehadiran komite sekolah membantu mengontrol pendidikan, memastikan kurikulum berjalan baik, dan mengawasi kualitas para guru dan proses belajar mengajar di sekolah.
Bahkan, ia menambahkan, selama ini di Makassar, program komite sekolah berjalan tanpa kendala, termasuk dalam proses penerimaan siswa baru (PPDB).
“Insya Allah, kalau ke provinsi, tidak akan ribut juga. Di sini tidak ada ribut PPDB,” tambahnya sambil tersenyum.
Di sisi lain, calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Azhar Arsyad, ikut memberikan pandangannya. Azhar menyebut bahwa di beberapa daerah, komite sekolah sering menimbulkan masalah. Karena dianggap sebagai sarana untuk mengumpulkan dana.
Hal ini bisa membebani orang tua yang kondisinya beragam.
“Dibutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk membina komite sekolah agar fungsinya lebih optimal dan benar-benar mendorong partisipasi masyarakat, seperti yang diterapkan di Makassar,” ucapnya.
Azhar menegaskan bahwa jika pasangan DIA terpilih, mereka akan berupaya membawa perubahan ini hingga ke tingkat kabupaten dan kota di Sulsel.