MAROS – Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur Tompobulu Maros melakukan wisuda akbar untuk kali pertama dengan jumlah 60 santri. Masing-masing, 42 wisuda santri hafalan 5, 10, 15, 20, dan 30 juz, serta penamatan santri MTs dan MA, Sabtu (8/6/2024).
Kepala Kepesantrenan Pondok Pesantren An Nur Tompobulu Maros, Fachri Samila SSos, mengungkapkan, selain wisuda hafalan, juga digelar penamatan santri kelas 12 Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Atas pencapaian santri-santriwati An Nur tersebut, Pembina Pondok Pesantren An Nur Tompobulu Maros, H Syamsu Nur, mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya.
“Sungguh sebuah kebanggaan Pondok Pesantren An Nur Tompobulu Maros, melakukan wisuda perdana santri dengan pencapaian 5 juz hingga 30 juz,” ungkapnya.
Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembina, ustadz/ustadzah, guru, dan seluruh orang tua wali santri atas segala kerjasamanya selama ini.
“Terima kasih sebesar-besarnya pula kepada pihak STIBA Makassar dan Ma’had Al Birr Unismuh Makassar, yang telah banyak berkontribusi dalam pemenuhan guru Bahasa Arab untuk santri An Nur,” tutur H Syamsu Nur.
H Syamsu pun berharap santri-santri yang diwisuda agar tidak berhenti menuntut ilmu. Di mana pun berada tetap terus melanjutkan pendidikan, tetap mengutamakan pendidikan agama tanpa meninggalkan ilmu pengetahuan umum.
Sementara itu, Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Maros, H Muhammad Sunusi, mengatakan, pencapaian santri An Nur yang sudah menghafal 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan bahkan 30 juz, suatu perjuangan yang berat. Tidak terjadi begitu saja, ada proses yang telah dilalui, suka maupun duka, bahkan mungkin dukanya bisa lebih banyak dibanding sukanya.
“Kahlil Gibran mengatakan anakku lahir dari diriku tapi dia bukan milikku, dia adalah milik masa depan. Hari ini, 31 alumni madrasah tsanawiyah dan 13 alumni madrasah aliyah, ustadz telah melesatkan anak panah menuju tujuannya. InsyaAllah dengan Nur, dengan cahaya yang telah kita ditanamkan di hati para santri, ke mana pun anak panahmu menancap dengan kuat, ingat pesantren yang telah melahirkanmu,” papar Sunusi.
Dia berharap para alumni terhimpun dalam Ikatan Alumni (IKA) agar tetap menjali hubungan baik dan memperhatikan pesantren ke depannya.