Maccanews,Bulukumba,- Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf membuka kegiatan Papat Koordinasi High Level Meeting & Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Hotel Swiss-Belcourt, Bawakaraeng, Kota Makassar, Jumat malam, 17 November 2023. Rapat koordinasi ini, dirangkaikan penandatanganan Pakta Integritas.
Pakta Integritas ini, diteken oleh Bupati Bulukumba selaku Ketua Umum TPID, Wabup Bulukumba Wakil Ketua I TPID, serta Sekda Bulukumba selaku Ketua Harian TPID. Selain itu, juga bertanda tangan Ketua DPRD Bulukumba, Dandim 1411/Blk, Kajari Bulukumba, Kapolres Bulukumba diwakili Kasat Reskrim, Kepala OPD (organisasi perangkat daerah), hingga Camat se Kabupaten Bulukumba.
Ketua panitia pelaksana, Akhmad Natsir dalam laporannya menjelaskan bahwasanya kegiatan HLM dan capasity Building TPID dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 17 sampai 19 November 2023.
“Peserta kegiatan ini berjumlah 54 orang yang berasal dari seluruh Perangkat Daerah lingkup Pemkab Bulukumba,” katanya.
Adapun tujuannya, kata Akhmad Natsir, yaitu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang upaya pengendalian inflasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sekaligus sinergi dan kekompakan dalam TPID dalam penyusunan rencana aksi peta jalan penanganan inflasi tahun 2024 sampai 2026,” jelas Kepala Bagian Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Bulukumba tersebut.
Asisten Ekonomi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulsel, Dr. HM. Ichsan mengapresiasi kegiatan Pemkab tersebut. Ia bilang, tugas bersama untuk selalu berkoordinasi mulai tingkat provinsi, kabupaten sampai desa dalam upaya mendorong agar komoditas tetap tersedia di masyarakat.
“Jelang Natal dan Tahun Baru, maka permintaan begitu banyak akan komoditas. Pasti akan memengaruhi harga-harga komoditas,” jelasnya.
Ichsan lebih jauh memuji peran Pemkab Bulukumba dalam hal pengendalian inflasi daerah. Apalagi Bulukumba jadi salah satu daerah dari beberapa daerah di Sulsel yang disurvei akan inflasi.
“Kabupaten Bulukumba tidak mempengaruhi inflasi kita, di mana Bulukumba lebih rendah dari provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengemukakan bahwa inflasi di Indonesia seperti denyut jantung, berbeda halnya di Eropa maupun Amerika yang prosesnya lama.
Menurut Bupati yang akrab disapa Andi Utta, salah satu penyebab utamanya dari sektor pertanian yang belum optimal. Dengan demikian, maka salah satu program prioritasnya di Bulukumba adalah sektor pertanian.
“Pada sektor pertanian, kita telah bagikan bibit unggul gratis kepada masyarakat. Baik dari dana CSR perusahaan saya, maupun dari dana desa,” ujarnya.
Andi Utta mengatakan, ke depan sektor pertanian Bulukumba harus lebih maksimalkan lagi khususnya pemanfaatan lahan.
“Kita urutan kedua terbaik di Indonesia soal pengendalian inflasi. Meski demikian, harusnya kita jauh lebih baik lagi” katanya.
Dikatakan, tahun depan program tanam pisang dari Pj Gubernur bisa lebih maksimal. Minimal setiap desa tersedia 10 hektar lahan untuk tanam pisang.
“Saya berharap kita semua masif memberikan motivasi dan mengubah mindset masyarakat untuk lebih produktif dengan memaksimalkan lahan pertanian, baik tanaman jangka pendek maupun jangka panjang,” imbuhnya.-(*)
Editor Suaedy