Makassar Kemarau Panjang, Ini Doa Minta Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah

oleh
oleh
Makassar – Kota Makassar kini dilanda kemarau panjang. Menghadapi kondisi kemarau dan kekeringan umat Islam dianjurkankan untuk banyak membaca doa minta hujan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Diketahui, saat ini 8 kecamatan di Kota Makassar terdampak kekeringan. Krisis air bersih pun dirasakan oleh masyarakat.

“Wilayah yang terdampak kekeringan di Kota Makassar itu ada 6.637 rumah di 8 kecamatan,” kata Kepala BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Selasa (10/10/2023).

Tidak hanya mengakibatkan krisis air bersih, kemarau panjang ini juga berimbas pada ketersediaan listrik. PLN menjelaskan bahwa pemadaman listrik secara bergilir di sejumlah wilayah di Sulsel dilakukan lantaran berkurangnya debit air di beberapa pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

“Sehubungan dengan kemarau berkepanjangan sehingga mengakibatkan debit air berkurang di beberapa PLTA dan PLTMH serta pemeliharaan infrastruktur kelistrikan terjadwal di sistem kelistrikan Sulbagsel,” tulis PLN dalam akun instagram resminya @pln_sulselrabar, Sabtu (14/10).

Kondisi ini tentunya membuat warga berharap agar segera turun hujan di Kota Makassar. Lantas, bagaimana bacaan doa untuk meminta hujan di tengah kemarau panjang?

Berikut ini doa minta hujan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW:
Bacaan Doa Minta Hujan

Dilansir dari situs Nahdlatul Ulama, Imam Abu Bakr al-Thurthusyi Al-Andalusi (450-520 H) menyusun kitab kumpulan doa Nabi Muhammad, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, jauh sebelum al-Adzkâr ditulis oleh Imam Al-Nawawi (631-676 H).

Dalam salah satu babnya, Bâb al-Du’â ‘Ind al-Istisqâ’, ia mengumpulkan ragam doa Nabi Muhammad SAW ketika meminta hujan. Berikut beberapa doa meminta turun hujan yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad saw:

1. Doa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, berisi permintaan hujan yang menyuburkan, tidak membahayakan, dan bermanfaat.

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.

2. Doa yang dipanjatkan karena permintaan seorang Badui. Ia sowan kepada Rasulullah dan menceritakan binatang ternaknya banyak yang mati serta anak-anak tidak pernah kenyang karena kelangkaan susu untuk diminum.

Kemudian Rasulullah berdiri di atas mimbar, bertahmid dan memuji Allah. Beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa:

اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan).

3. Doa yang diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas, berisi permintaan diturunkannya hujan untuk hamba-hamba Allah, dan binatang-binatang ciptaan-Nya, serta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya mati karena kekeringan.

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.

4. Doa yang diriwayatkan Imam Abu Dawud. Doa ini dipanjatkan setelah keluhan banyak orang akan ketandusan tanah-tanah mereka karena keterlambatan musim penghujan. Kemudian Rasulullah meminta mimbar. Mereka langsung menyediakannya dan meletakannya di mushala (masjid).

Rasulullah berjanji akan menemui mereka lagi nanti. Sayyidah ‘Aisyah berkata: Nabi menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

Artinya: Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.

Kemudian Rasulullah SAW membaca doa:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

Artinya: Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.

Itulah doa minta hujan di tengah kemarau panjang di Makassar sesuai ajaran Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.