MACCANEWS– Pernyataan kubu pemenangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), yang mengklaim sudah menang dan menuduh ada kecurangan bila jagoannya itu kalah ditanggapi oleh Ketua Bawaslu Sulsel, La Ode Arumahi.
Menurut La Ode, semua orang bisa memprediksi, namun tidak bisa mendahului hasil. “Kita bisa memprediksi, tapi tidak bisa mendahului hasil. Apalagi membuat pernyataan bahwa kalau kalah itu ada kecurangan. Kalau tidak mau kalah, mari kita kawal ini Pilgub,” kata La Ode Arumahi, Kamis (17/5/2018).
“Sebenarnya kita tidak boleh mendahului peristiwa. Peristiwa pemungutan suara kan belum. Ada baiknya semua pihak sabar menunggu, sampai ada hasilnya,” lanjutnya.
Apalagi kata La Ode, soal pernyataan adanya kecurangan bila NH-Aziz kalah. “Kita yakini bahwa semua proses itu berjalan dengan baik. Apalagi semua paslon ada saksinya di TPS yang bisa melihat dan melaporkan langsung kecurangan itu,” tambahnya.
Meksi demikian, Ketua Bawaslu ini tidak melihat ada unsur pelanggaran dari pernyataan tersebut. Apa yang disampaikan kubu itu, menurutnya hanya sebatas pernyataan biasa saja.
“Sebagai politisi, harusnya menghargai proses yang masih berjalan. Janganlah mendahului proses, meskipun pernyataan tersebut bisa saja hanya main-main ” demikina kata La Ode.
Selain NH-Aziz, kubu NA-ASS juga terus menggiring opini jika sudah unggul survei. Kemudian mencitrakan diri banyak mendapat serangan kampanye hitam.
Bagaimana dengan IYL-Cakka yang oleh banyak pihak diprediksi punya kemampuan memenangkan Pilgub? Sejauh ini tergolong sebagai pasangan yang tidak suka “pamer” hasil survei.
Mereka justru menjadikan hasil survei sebagai rujukan dan bahan evaluasi untuk internal. Bukan untuk di obral, apalagi sampai menggiring opini hanya kecurangan bisa mengalahkannya. Pasangan ini diberbagai kesempatan, tak mau mendahului kehendak Tuhan. (*)