Selasa (22/3/2022) di ruas Jalan Pengayoman sekitar pukul 13.00 Wita, sejumlah pengemis dengan membawa gerobak meminta uang kepada pengendara yang melintas.
Selain sejumlah anak dengan modus menjual tisu hingga peminta sumbangan pun marak di Jalan Urip Sumoharjo hingga Jalan AP Pettarani Makassar.
“(Anjal gepeng didominasi) 70% warga Kota Makassar, 30% warga dari luar Kota Makassar (di antaranya), Maros dan Gowa,” sebut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, Selasa (22/3/2022).
Dari data hasil patroli PMKS Dinsos Kota Makassar, pihaknya sudah menjaring sebanyak 20 PMKS sejak 1 Januari-22 Maret 2022.
Sementara jika mengacu data dua bulan terakhir, ada peningkatan yang signifikan. Di mana pada bulan Februari 2022 dilaporkan hanya 1 anjal dirazia.
And Eldi Malka memperkirakan, kehadiran anjal-gepeng diprediksi melonjak memasuki Ramadan.
Lebih jauh Kepala Dinsos Kota Makassar, Aulia Arsyad menjelaskan PMKS yang datang masuk ke Kota Daeng kebanyakan warga urban.
“Itu rata-rata dari luar sebenarnya, sudah ada pernah dipulangkan ke Luwu Utara, ada Tator (Tana Toraja), Sinjai, Bantaeng,” sambung dia.
Aulia melanjutkan, jika ada PMKS yang terjaring razia, akan dilakukan asesmen terlebih dahulu.
“Kita simpan dulu di RPTC tiga hari untuk pembinaan, baru dikembalikan ke keluarga masing-masing,” papar dia.
Namun dia mengakui penanganan di RPTC masih kurang efektif apalagi daya tampung terbatas.
“Sebelum ada liponsos, kita kan setengah mati untuk ini (pembinaan anjal-gepeng). Kalau ada liponsos, kan kita bisa simpan berbulan-bulan di situ. Maksimal pasti penanganannya, ada dikasih pelatihan,” urai Aulia.
Namun perencanaan pembangunan liponsos masih penyiapan lahan.
“Liponsosnya itu nanti di Makassar. (Lahannya) dekat belakang Unhas. Nanti tahun 2023 pembangunan, tapi belum tahu nilai anggarannya,” terang Aulia.(*)