MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bakal mengevaluasi seluruh jajaran kepala sekolah (kepsek) hingga kepala puskesmas (kapus) se-Kota Makassar. Setidaknya, ada sekitar 300-an kepala sekolah dam 47 kepala puskesmas yang akan dievaluasi kinerjanya. Evaluasi itu bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Khusus untuk evaluasi kepala sekolah, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, bakal membuka seleksi. Pasalnya, ada beberapa posisi jabatan kepala sekolah yang masih lowong.
Model seleksinya, kata Danny, hampir serupa dengan seleksi pejabat. Ada beberapa tahapan yang harus diikuti para calon kepala sekolah. Seleksi dilakukan secara terbuka dan akan dimulai pada pekan depan
“Jadi dites saja. Modelnya hampir mirip-mirip seleksi pejabat. Kami buat tes untuk calon kepala sekolah supaya lebih kelihatan performanya,” ungkapnya.
Danny mengaku akan segera memerintahkan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk menyusun semua persyaratan dan jadwal seleksi agar bisa segera dilaksanakan.
“Saya segera sampaikan ke BKD (BKPSDM) untuk segera susun aturannya. Cara pendaftaran seperti apa, persyaratannya, dan tahapannya,” beber Danny.
Serupa dengan jabatan kepsek, jabatan kepala puskesmas, juga ada beberapa yang dijabat oleh Pelaksana tugas atau Plt. Danny mengaku akan melakukan penyegaran terhadap seluruh kapus yang ada.
“Banyak kapus yang harus disegarkan. Saya akan bicarakan ini. Saya akan panggil mereka yang berkaitan dengan ini,” jelasnya.
Seleksi itu sendiri akan dilakukan langsung oleh Bidang Mutasi BKPSDM bersama Kepala Sub Bagian Kepegawaian di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesejahteraan. Tak perlu membentuk tim seleksi atau panitia seleksi.
“Tetap harus koordinasi dulu sama SKPD masing-masing. Karena mereka yang mau pakai pejabat-pejabatnya. Harus ada rambu-rambu dari mereka. Kan berbeda antara tes kepala sekolah, tes kepala puskesmas, dengan tes eselon II dan eselon III. Pasti berbeda,” jelas Siswanta.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, saat ini ada sekitar 70 posisi kepala sekolah yang lowong.
“Posisi yang lowong saat ini diisi pelaksana tugas,” ungkap Muhyiddin.
Evaluasi ini direncanakan akan dilakukan sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023. Berdasarkan jadwal, pendaftaran PPDB mulai dibuka pada 20 Juni mendatang.(*)