MACCANEWS— Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel nomor urut 4, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) tampil memukau di panggung debat kandidat ke dua, di Jakarta, Kamis (19/4/2018) malam.
Bukan hanya lintas akademisi dan aktivis yang memuji penampilan IYL-Cakka yang lebih terukur dibanding kandidat lain. Tapi decak kagum juga datang dari sejumlah elemen masyarakat atau komunitas rakyat.
Usai nonton bareng yang digelar di Rumah Kita IYL-Cakka di Makassar, serta sejumlah lokasi yang dipelopori koalisi rakyat, mereka semakin bangga terhadap pasangan yang sama sama punya pengalaman bupati dua periode tersebut.
Alasannya sangat mendasar, lantaran Ichsan dan Cakka dinilai mampu menguasai panggung dibandingkan tiga pasangan yang menjadi rivalnya.
Pertama, Ichsan menjelaskan program yang logis tanpa muluk-muluk. Dan itu sangat tepat sasaran. Seperti Kartu Rakyat Sejahtera dan Rumah Produktif. Ditambah lagi, penjelasan tentang peningkatan kualitas pendidikan secara merata tanpa pungutan.
“Intinya kami sangat terkesima dengan komitmen IYL-Cakka tentang super pelayanan cepat. Ditambah lagi, ia memiliki referensi dengan kinerja yang sudah dijalankan saat menjadi bupati. Ini yang membedakan saya kira,” tutur penggagas forum intelektual muda Sulsel, Akbar Poteng, Sabtu (20/4/2018).
Akbar yang juga eks aktivis mahasiswa Unismuh Makassar menambahkan, IYL maupun Cakka juga menunjukkan ketegangannya dalam memberikan jawaban di debat, baik yang diajukan moderator maupun kandidat lainnya.
“Pertanyaan yang dilayangkan juga berkualitas. Seolah memancing cakrawala berpikir masyarakat untuk menganalisa dengan logis. Bagi kami, tentu ini pendidikan politik yang sangat baik,” tandasnya.
Sementara itu, Pentolan Relawan Laskar Pemuda Punggawa (LPP), Syahrul Maro mengatakan, IYL Cakka menunjukkan kualitasnya sebagai the next pemimpin Sulsel, karena komitmen dan terobosannya punya pembeda. Terutama soal layanan publik dan SKTB.
“Pak Ichsan menjelaskan secara rinci, berapa siswa yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan ke perguruan tinggi tanpa tes sebelum diberlakukan SKTB dan berapa siswa setelah diberlakukan SKTB. Ini adalah data,” katanya.
Ia berharap warga Sulsel menjadikan debat kandidat ini sebagai salah satu rujukan untuk menentukan pilihan di Pilgub Sulsel. “Tentu kita berharap masyarakat mendudukan penilaian secara obyektit lah,” tandasnya.(*)
