MAKASSAR – Kota Makassar masuk dalam 10 deretan kota intoleran. Namun, kenyataannya tingkat toleransi di Makassar sangat baik.
Hal itu terlihat saat Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, menghadiri serah terima jabatan dan badan pembina, pengurus, yayasan, serta badan pengawas perbendaharaan Sekolah Tinggi Filsafat Theologia untuk Indonesia Bagian Timur (STT Intim) periode 2022-2027 di Kapel Kebangkitan STT Intim, Selasa (12/4/22).
Pada kesempatan ini, pendeta menyediakan Danny bersama rombongannya makanan untuk berbuka puasa. Bahkan, pendeta pun menemani Danny berbuka puasa.
“Tersanjung sekali tadi tokoh-tokoh gereja menemani saya berbuka puasa. Kebetulan acaranya sore dan beliau mengerti bahwa kami lagi berpuasa. Jadinya, kami disediakan makanan berat dan kurma,” ucapnya.
Danny pun mengatakan toleransi ini bagian dari program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang diinisiasinya, yakni perkuatan umat beragama.
STT Intim, kata Danny, adalah tempat di mana pendeta-pendeta hebat lahir yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
“Segala toleransi yang terjadi hari ini menepis bahwa Makasar bukan kota yang intoleran. Ada pepatah yang mengatakan perbedaan bukan batas untuk memisahkan, tapi perbedaan hadir untuk mengisi ruang-ruang kosong,” pungkasnya. (*)
