Setelah setahun mengarungi tiga benua, Amerika, Eropa dan Asia, Kapal yang dimiliki pasangan suami istri Musisi internasional, Arka Kinari akhirnya tiba di titik nol Jalur Rempah, Banda Naira.
Pejalanan Arka Kinari ialah pelayanan dengan misi integrasi budaya dan alam sekaligus menelusuri yang disebut jalur rempah selama ini. Pasangan suami istri, Grey dan Nova merupakan pasangan yang berbeda kewarganegaraan ,Grey Warga Negara Spanyol sedangkan Nova Warga negara indonesia.
Tokoh Masyarakat Sulsel yang juga pengurus PANI Pasukan Adat Nusantara Indonesia sekaligus salah satu penasehat adat kerajaan Gowa Syarifuddin Daeng Punna sangat mengapersiasi apa yang telah dilakukan oleh warga negara spanyol tersebut.
Kedua warga tersebut dianggap melestarikan dan mempertahankan nilai nilai luhur budaya bangsa dan mempertontonkan keseluruh bangsa indonesia , ini sangat positif sekali ditengah terkikisnya budaya oleh lahirnya peradaban modern yang ditandai dengan krisis sejarah bangsa.
Arka Kinari sendiri adalah sebuah kapal yang melakukan pelayaran dengan misi integrasi budaya dan alam. Kepedulian akan budaya dan alam menjadi pesan kuat yang selalu disampaikan di setiap kegiatan kru kapal saat melakukan pelayaran berkeliling dunia.
SAdAP bahkan berkeinginan untuk ikut melakukan pelayaran mengelilingi beberapa benua dengan ditemani sahabat bernama Ayyub Lessy yang juga memiliki semangat dalam menjaga kelestarian budaya di timur Indonesia. SAdAP menganggap bahwa saudara ayub lessy dari Beringin begitu peduli dengan warisan budaya dan menjaga komoditas rempah yang menjadi hasil bumi di wilayah timur untuk dapat dikembangkan menjadi sentrum penghasil rempah di dunia sehingga selain pertukaran bisnis juga terjadi pertukaran budaya sebab Indonesia di masa lalu merupakan penghasil Rempah-rempah teebesar di dunia, seperti halnya di masa kejayaan maluku dengan hasil bumi, cengkeh dan pala yang dimana VOC menginvasi maluku dan beberapa wilayah yang ada timur indonesia karena memiliki beragam kekayaan bumi.
“Olehnya itu generasi muda milenial harus perbanyak membaca kembali sejarah tentang kejayaan bangsa ini khususnya di bidang kebudayaan dan kekuatan ekonomi kerakyatan dari hasil bumi yang melimpah. Generasi milenial di harapkan dapat memanfaatkan era teknologi saat ini untuk mengabarkan kepada dunia bahwa indonesia adalah negara yang tetap menjaga warisan budaya serta ikut menyiarkan kejayaan-kejayaan masa lalu yang nantinya menjadi referensi guna melestarikan titipan budaya nenek moyang kita terdahulu yang dikenal dunia sebagai pelaut ulung,” tutup SAdAP. (*)
The post SAdAP Apresiasi Warga Eropa Yang Tetap Pertahankan Budaya Indonesia appeared first on Maccanews.