MACCANEWS – Syarifuddin Daeng Punna atau yang akrab disapa SAdAP mengingatkan agar bangsa ini tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan.
SAdAP mengemukakan bahwa sejauh ini masih banyak orang yang buta dengan sejarah, seandainya mereka paham bagaimana susahnya merebut kemerdekaan ketika itu maka sudah pasti tidak akan ada pejabat yang korup, tidak ada lagi anak muda yang senang berhura-hura.
Kelemahan bangsa ini diukur dari pemahaman sejarah yang ada di zaman modern, apalagi kemajuan teknologi mengikis sendi-sendi kehidupan berbangsa yang pada akhirnya memudarkan semangat kecintaan terhadap negara.
Bayangkan saja kalau generasi milenial sudah tidak lagi belajar sejarah bangsa, lupa dengan jati dirinya sebagai anak indonesia, bahkan tidak tahu nama para pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dari jajahan kolonial Belanda.
Olehnya itu, SAdAP berpesan kepada anak-anak bangsa indonesia agar memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan mencari artikel yang bermuatan sejarah.
“Mereka harus memahami hal itu, sehingga rasa kecintaannya tinggi terhadap bangsa dan negara dan rasa simpatinya muncul terhadap para pejuang terdahulu, apalagi saat ini masih ada nasib pejuang atau bekas veteran yang hidupnya susah, miskin padahal mereka inilah ujung tombak perjuangan melawan penjajah,” terang SAdAP, Jumat (14/8).
Anak milenial kalau lupa dengan sejarah maka, kata SAdAP, ke depannya bangsa ini sudah tidak lagi memperhatikan nasib veteran dan keluarganya, untuk itu mulai dari sekarang Menteri Pendidikan harusnya membuat regulasi pendidikan khusus untuk memasukkan sejarah bangsa sebagai mata pelajaran wajib. (*)
The post Refleksi Kemerdekaan RI ke 75, SAdAP Harap Generasi Milenial Paham Sejarah appeared first on Maccanews.