Dunia pendidikan kota Makassar kembali mendapat sorotan dari masyarakat ramai. Setelah sebelumnya salah satu siswa SMPN 40 mengalami pengusiran, kini kepala sekolah SMP Yayasan Yayasan Sosial Dharma Bakti Budi Kasih diduga melakukan kekerasan pada seorang muridnya.
Kepala sekolah menggunting mulut siswanya, lantara kedapatan berbicara kotor. Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Makassar Wahab Tahir mengungkapkan, akan, melakukan investigasi penuh meniliti dan memberikan laporan secara obyektif kepada seluruh masyarakat kota Makassar.
“Bila terbukti, Kita mendesak pihak yayasan untuk menonaktifkan kepala sekolah tersebut”, ujar Wahab Tahir, Rabu (30/10/2019).
Melanjutkan, politisi Partai Golkar itu menyatakan, bahwa dunia pendidikan tidak bisa memberikan teladan premanisme. Menurutnya premanisme di lingkungan sekolah itu musuh bersama.
Wahab Tahir berpendapat, kejadian seperti ini sangat mencederai, mencoreng marwah dan wibaya lembaga pendidikan. Untuk sementara, dirinya melakukan verifikasi, apakah kewenangan langsung pemerintah kota atau kewenangan yayasan.
“Bila masuk ranah pemkot, hari ini juga kita desak agar yang bersangkutan di nonjobkan dari jabatannya, namu jika milik yayasan untuk melakukan verifikasi objektif dan selanjutnya memberi hukuman kepada orang yang bersangkutan dan tidak lagi menjabat kepala sekolah serta menjadi tenaga pendidik”, terangnya.
Dia mengatakan, komisi D akan memanggil seluruh kepala sekolah sekota Makassar, guna menyatukan presepsi. Mendapatkan visi pendidikan yang lebih baik, berwibawa dan tidak mudah menggambarkan premanisme di sekolah-sekolah.
Di akhir, dirinya mengharapkan, agar kejadian itu tak berulang lagi. Adanya saksi yang diberikan terhadap oknum, bisa menjadi pembelajaran dan juga memberi efek jera.(Nur)
The post Ketua Komisi D Peringatkan, Agar Tenaga Pendidik Tidak Melakukan Sikap Premanisme di Sekolah appeared first on Maccanews.