Tanggal 1 Oktober di peringatan dengan, hari kesaktian pacasila, namun seperti apa nilai yang telah di tanamkan dalam diri, sudahkah esensinya diaplikasikan dalam hidup? Serta bagaimana kaum melenia memaknai hari kesaktian pancasila.
Sering bersosialisasi pada semua orang, di kehidupan bermasyarakat, adalah tindakan nyata berpancasila. Pernyataan itu, datang dari demisioner Sekjend IKAHIMSI priode 2015-2017 Muh. Wildan Rafzanjaningrat A Y.
Menurutnya pancasila merupakan simbol yang menyatukan, semua kalangan atau lapisan masyarakat dan berada satu naungan NKRI. Tanpa melihat status, golongan atau jabatan, tapi tetap ada identitas diri.
“Nama yang membuat kita harus saling merangkul untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia”, kata Wildan melalui pesan singkatnya.
Dia berpendapat nilai pancasila tanpa disadari telah ditanamkan, di kehidupan sehari-hari. Ia mengatakan, misalnya dengan hidup rukun bertoleransi dan menghargai perbedaan.
Lebih lanjut, pemuda kelahiran 19 November 1992 ini mengaku, mengingatkan pada perjuangan sejarah, tentang asal-usul adanya hari kesaktian pancasila. Hari pancasila sendiri tidak lepas dari perjalanan sejarah bangsa ini.
“Maka saya harapkan pada, adik-adik dibawah, agar senantiasa mencari tahu tentang sejarah bangsa dengan membaca buku-buku sejarah”, ujarnya.
Di ketahui, alumni pendidikan sejarah Universitas Negeri Makassar kini sedang membuka perpustakaan di tempat tinggalnya, di kecamatam Alla, kabupaten Enrekang. Salah satu buku keilmuan yang disediakan salah satunya sejarah.(Nur)
The post Begini Cara Pemuda Enrekang Memaknai Hari Kesaktian Pancasila appeared first on Maccanews.