Lestiati Fachruddin yang merupakan Istri Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah melalui stafnya bernama Sada, meminta kepada Muhammad Hatta Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel untuk dibelikan sepasang jam tangan kesehatan seharga Rp 7,5 Juta untuk satu jam tangan.
Permintaan Ibu Gubernur itu, diungkapkan oleh Muhammad Hatta mantan Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel di sidang sesi tertutup Panitia Hak Angket DPRD Sulsel senin pekan. “Ya, Hatta menceritakan permintaan Ibu Gubernur itu secara detil di sidang minggu lalu,” kata salahsatu anggota pansus hak angket DPRD Sulsel, Wawan.
Menurut Hatta, yang sebelumnya dicopot Gubernur dari Jabatannya sebulan lalu, Staf Ibu Gubernur di Rumah Jabatan Gubernur itu, bernama Sada yang tidak hanya datang ke dirinya menyampaikan permintaan Ibu Gubernur dibelikan sepasang jam tangan kesehatan, tetapi Sada ini juga menyampaikannya ke Lutfi Natsir.
“Kami berdua tau persis permintaan ini,” kata salah satu Panitia Hak Angket yg enggan disebutkan identitasnya, mengutip cerita Hatta di sidang pansus.
Sada Staf Ibu Gubernur itu, mengatakan ke Hatta, bahwa jam tangan itu ada dijual di Makassar dan sada memberikan brosurnya jam tangan kesehatan itu ke Hatta. Kenapa sepasang, kata Sada karena satu untuk Pak Gubernur dan satu untuk Ibu Gubernur.
Temuan pembelian jam tangan kesehatan itu, merupakan hasil pemeriksaan inspektorat dan KPK. “Yang temukan jam tangan ini dan perjalanan Fiktif Gubernur ke Jepang, adalah KPK,” Anggota Panitia Hak Angket DPRD Sulsel lainnya yang enggan disebutkan identitasnya mengutip pernyataan Hatta.
Sementara itu Lanyalla Soewarno Ketua Badan Koordinasi (Badko HMI) Sulbar, meminta tokoh masyarakat, cendekian serta kalangan kampus dan pemuda untuk hadir di sidang-sidang Hak Angket, agar mengetahui dugaan dualisme dan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel selama memimpin dan mengelolah pemerintahannya.
“Hadir dan saksikan langsung, agar tau, bahwa Nurdin Abdullah mengelola Pemprov Sulsel, seperti mengelolah perusahaan keluarga,” kata Lanyalla Soewarno yang mahasiswa Program S2 UNM ini pada wartawan, Minggu siang.
Menurut Lanyalla, masyarakat luas dibenarkan untuk hadir di sidang-sidang Hak Angket, karena sidang-sidangnya terhuka untuk umum.
“Mahasiswa Sospol seharusnya memenuhi ruang sidang, karena hadir di sidang sama sengan dengan kita sedang ber-KKN,” kata alumni S1 UNM yang bertubuh subur ini. Setelah, mahasiswa Sospol ini bisa mensosialisasikan apa itu Hak Angket dan mengapa Gubernur Sulsel menjadi Gubernur pertama yg di Hak Angket, dalam sejarah bangsa ini.
Ditanya tentang penting tidaknya, Lestyati Fachruddin istri Gubernur Nurdian Abdullah dipanggil oleh Panitia Hak Angket. Lanyalla mengatakan, sangat penting, karena dalam sidang-sidang Hak Angket terungkap, jika Ibu Gubernur itu memiliki peran penting dugaan gaduhnya Pemerintahan.
“Peran penting apa, silahkan masyarakat hadir mendengarkan keterangan Ibu Gubernur di forum sidang Hak Angket DPRD Sulsel, pasti pansus akan panggil nantinya,” tutupnya.
The post Pansus Hak Angket Ungkap Istri Gubernur Sulsel Minta Dibelikan Jam Tangan appeared first on Maccanews.