MACCANEWS.- Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini khususnya bagi ibu hamil, adalah ketersediaan darah, sehingga dibutuhkan bagi keluarga ibu hamil, lebih dini menyediakan darah untuk kepentingan ibu hamil, karena rentang terjadinya pendarahan.
Rabu (26/6) pagi ini, Dinas Kesehatan Bulukumba menggagas pertemuan multi gawat darurat darah, dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Bulukumba. Kegiatan ini, bekerjasama USAID, PMI Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dibuka Bupati Bulukumba AM.Sukri A.Sappewali, dihadiri berbagai elemen.
Plt.Kadis Kesehatan Bulukumba A.Ade Ariady melaporkan, yang melatar belakangi pertemuan ini, karena masih tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Bulukumba, yang butuh solusi untuk menekan angka kematian tersebut. Salah satunya seperti dipaparkan Andi Ade, melakukan kerjasama dengan PKK Provinsinya, PKK Kabupaten, Dinas Kesehatan , RSUD, PMI, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mendukung ketersediaan darah dan fasilitas kesehatan.
Dilaporkan pula, program USAID Jalin dengan pendekatan kolaboratif baru, bertujuan untuk meningkatkan derajat krsrja ibu ( Maternal ) dan bayi baru lahir ( Neonatal ) dengan mengadopsi urung rembuk, melibatkan pemerintah pusat dan daerah, petisahaan, yayasan, penyedia jasa kesehatan seasta, LSM dan media.
Sementara itu Bupati Bulukumba AM.Sukri A.Sappewali saat membuka pertemuan itu mengapresiasi kegiatan tersebut, sekaligus meminta para pemangku kepentingan utamanya para bidan, agar mengimbau para keluarga ibu hamil, agar lebih awal menyediakan darah untuk kepentingan keluarganya yang sedang hamil.
” Minimal satu kantong darah disiapkan oleh keluarga
ibu hamil,” pesan bupati Andi Sukri.
Selain itu, juga diminta agar petugas pelayan kesehatan, utamanya bidan untuk memantau atau memonitor kondisi kesehatan ibu hamil dan calon bayinya, apakah gizinya sudah cukup atau belum. ” Bidan desa mesti tahu berapa orang ibu hamil di desanya,” pesan bupati.
Terkait soal kebutuhan darah, bupati sempat menanyakan apakah darah diperjual belikan atau tidak, karena pendonor darah, ikhlas mendonorkan darahnya. Spontan Hj.Wati menyampaikan kalau darah tidak pernah diperjual belikan, hanya mengganti biaya pengolahan darah termasuk kantong darahnya.
Bupati Andi Sukri menegaskan, terkait soal ketersediaan darah di Bulukumba, harus bisa diatasi dengan mengajak masyarakat ikut mendonorkan darahnya, karena setetes darahmu menyelamatkan nyawa org lain,” tegas Andi Sukri dilanjutkan penanda tanganan komitmen bersama dalam upaya mendukung penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Bulukumba.- (Ashock)
The post Bupati Himbau Keluarga Ibu Hamil Lebih Dini Siapkan Darah appeared first on Maccanews.