MACCA.NEWS- Gubermur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah resmi mencopot, Lutfie Natsir dari jabatan Kepala Inspektorat. Pencopotan tersebut setalah, Nurdin Abdullah menyebutkan adanya pejabat eselon menjadi duri dalam daging di pemerintahannya. Bahkan Nurdin Abdullah menilai strateginya mengelola pemerintahan di bocorkan internal pejabatnya.
Kepala Kantor Perwakilan Ombudsman Sulawesi Selatan Subhan mengatakan menyoroti pemerintahan, Nurdin Abdullah yang dianggap berupaya tidak transparan mengelola pemerintahan di Sulsel.
“Pemerintahan yang baik salah satunya ditandai dengan transparan dan akuntabel. Harus dibedakan antara membocorkan dan memberikan informasi ke publik. Membocorkan berarti informasinya dirahasiakan,” kata Subhan, kepada macca.news, Senin (10/6).
“Tetapi kalau memberikan informasi itu tidak berarti membocorkan. Karena memang kewajiban pemerintah memberikan informasi kepada masyarakat dan itu merupakan Pelayanan Publik yang dijamin oleh undang-undang. Informasi yang sifatnya rahasia atau dikecualikan kemudian dibocorkan ada sanksi pidananya. Makanya harus dilihat, apakah itu sifatnya memberi atau membocorkan, dan informasi apa saja yg harus dirahasiakan,” tambahnya.
Bagi Subhan, Nurdin Abdullah tak perlu mengancam pejabatnya. Sebab, mengancam pejabatnya bukan solusi menyelesaikan persoalan pemerintahan.
“Gubernur tidak perlu gusar apalagi mengancam, karena itu bukan solusi. Di undang-undang juga kan diatur mengenai Pejabat Pengelola Informasi Daerah, nah institusi ini yang harus aktif memberikan informasi ke publik baik diminta maupun tidak diminta. Sehingga mekanisme kontrol masyarakat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (*)
The post Karena Bocorkan Strategi, Pejabat Diancam dan Dicopot, Subhan Ingatkan ini Ke Gubermur Sulsel appeared first on Maccanews.