MACCA.NEWS– Kondisi ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2018 mengalami pertumbuhan 7,07 persen. Neraca perdagangan juga tumbuh signifikan.
Hal tersebut terlihat pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 462,34 triliun. Dimana struktur perekonomian Sulsel didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar Rp 104,01 triliun (22,50 %); perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 66,44 triliun (14,37 %); konstruksi sebesar Rp 62,60 triliun (13,54 %); serta Industri pengolahan sebesar Rp 59,45 triliun (12,86 %). Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp 52,85 juta.
“Hal ini dapat dicapai berkat kerjasama Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID yang telah terbentuk pada 24 kabupaten/kota se Sulsel,” sebut Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulsel, Since Erna Lamba, saat mewakili Gubernur Sulsel membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Kabupaten/Kota se Sulsel, di Hotel Grand Imawan, Kamis (2/5).
Untuk neraca perdagangan Sulsel tumbuh secara signifikan, yang terlihat dari total ekspor pada tahun 2018 (Januari-Desember) mencapai USD 1.164,35 juta, sedangkan total impor sebesar USD 1.183,79 juta. Sebagian besar ekspor ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Philipina, Amerika Serikat dan Australia. Sedangkan untuk impor terbesar didatangkan dari Singapura, Tiongkok, Thailand, Argentina dan Australia.
“Kondisi ekonomi tersebut menjadi tantangan kita bersama dalam menjaga stabilitasnya, baik selaku pemerintah daerah maupun pelaku usaha Industri Kecil Menengah, agar dapat menjadi penggerak utama dalam memajukan Sulsel yang sama kita banggakan,” jelasnya.
Sementara itu, laju inflasi tahun kalender (Januari – Desember 2018) relatif terkendali sebesar 3,50 persen; dan posisi bulan Pebruari 2019 mengalami deflasi 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,36 dari lima kota IHK di Sulsel. Yaitu Bulukumba, Watampone, Palopo, Parepare dan Makassar. (*)
The post Neraca Perdagangan Sulsel Tumbuh Signifikan appeared first on Maccanews.