MACCA.NEWS– Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma’ruf Amin menilai tudingan terkait independensi KPU dan Bawaslu merupakan hal yang tidak masuk akal. Pasalnya, komisioner di kedua lembaga itu atas persetujuan DPR, termasuk partai pendukung Prabowo-Sandi.
Wakil Direktur Direktorat Saksi TKN, Lukman Edy menyatakan tidak mungkin KPU dan Bawaslu bisa merekayasa hasil Pilpres 2019. Sebab sejak awal TPS dijaga oleh saksi dari kedua pihak, sehingga hasil penghitungan sudah bisa dipantau dengan transparan. “Kami terus membongkar kebohongan-kebohongan data yang disampaikan Pak Prabowo berkenaan klaim kemenangan mereka sebesar 62 persen. Ternyata datanya itu berisi banyak kebohongan-kebohongan,” kata Lukman Edy dalam keterangannya Rabu (24/4/2019).
Jika kemarin kebohongan kubu 02 terkuak di Lampung, Riau, dan Bangka Belitung, kali ini klaim tanpa dasar terulang untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Kembali, pihak 02 mengulang pola kebohongan yang sama. Data yang mereka sajikan jauh dari akurat karena hanya berdasarkan sampel di beberapa TPS (tempat pemungutan suara). Skenario yang sama dan selalu diulang sehingga siapa pun mudah melacak bagaimana kebohongan yang mereka bangun,” jelas Lukman
Di Yogyakarta, Lukman Edy menjelaskan, berdasarkan suara sah yang masuk di KPU pada Rabu (24/4/2019) pukul 15.00 WIB, baru sebesar 837.364 suara dengan pembagian 591.776 untuk Jokowi-Amin dan 245.588 untuk Prabowo-Sandi, namun kubu 02 sudah menyatakan sebaliknya. Real count versi kubu 02 menyatakan menang dengan keunggulan 52,70 persen. “Padahal, real count kubu 02 itu hanya dari 19 TPS dengan jumlah 403 suara. Sebenarnya di Yogyakarta ada 11.700 TPS dengan jumlah pemilih 2.731.874. Betapa masif kebohongan yang dibangun oleh kubu 02 sehingga menipu calon yang mereka usung sendiri. Saya tidak terbayangkan, jika Prabowo – Sandi baru tahu di belakang hari jika mereka selama ini ditipu oleh tim mereka sendiri,” ujar Lukman Edy.
Lukman Edy menambahkan, berdasarkan real count versi kubu 01, dari 1.530.048 atau 56,76 persen suara sah Yogyakarta yang sudah dihitung, sebanyak 69,97 persen memilih paslon 01, sementara paslon 02 mendapatkan 30,03 persen. Angka itu pararel dengan hasil real count KPU yakni dari 836.378 suara yang sudah masuk, sebanyak 70,68 persen mendukung 01 dan 29,32 persen mendukung 02.
Begitu juga jika mengaca pada quick count dua lembaga survei, Saiful Mujani Research & Consulting (SRM&C) yang memenangkan Jokowi-Amin, 69,43 persen-30,57 persen dan Poltracking mengunggulkan paslon 01 74,75 persen-25,25 persen.
Menurut Lukman, kebohongan demi kebohongan itu untuk mempengaruhi pemikiran publik bahwa 02 telah unggul. Padahal kenyataannya suara 02 jauh di bawah 01.
“Apalagi kemudian mereka mengatakan memang di Pulau Bali. Itu kan sebuah kebohongan besar. Mana mungkin Prabowo menang di Bali yang merupakan kandang PDIP dan kantong suara besar Jokowi. Sudah jelas di Bali, Jokowi-Amin menang hingga di atas 90 persen. Namun mereka mengklaim menang 69 persen, dengan hanya menggunakan data dari tujuh TPS, yakni hanya 0,1 persen dari sejumlah 12.834 TPS di Bali,” ungkap Lukman Edy.
Lukman Edy meminta kubu 02 menghentikan kebohongan di depan publik. Menurutnya, kebohongan atas klaim 02 akan mudah dipatahkan dengan data nyata di lapangan.
Sumber: Suarapembaharuan
The post Lagi, TKN Bongkar Kebohongan Real Count Kubu Prabowo di DIY dan Bali appeared first on Maccanews.