MACCA.NEWS – Tepat 4 Februari 2019, Kabupaten Bulukumba memasuki usia 59 tahun. Puncak peringatan akan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA). Mengambil tema “Kerja Bersama untuk Masyarakat Bulukumba yang Sejahtera, Terdepan dan Sukses Pemilu 2019”.
Acara akan dilaksanakan di halaman Masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba pada pukul 09.00 Wita. Sebelumnya, NA dan Ketua TP-PKK Sulsel Liestiaty F Nurdin santap pagi di Rumah Jabatan Bupati.
Adapun dijadwalkan, usai memberikan sambutan Gubernur Sulsel akan melakukan pernyataan peresmian dan launching Batik Resmi Kabupaten Bulukumba dengan desain gambar Pahlawan Nasional H.A Sulthan Daeng Radja.
“Mohon berkenan Bapak Gubernur untuk meresmikan batik resmi Kabupaten Bulukumba. Kami membuat batik daerah sebagai pakai kerja aparatur sipil negara untuk dikenakan setiap hari Kamis,” kata Bupati Bulukumba Sukri Sappewali.
Sementara Gubernur Sulsel yang melaunching mengaku bangga dengan motif yang lokal dan hadirnya pahlawan nasional asal Bulukumba dalam desain baju tersebut.
“Dengan bangga hati dengan melaunching batik resmi Pemerintah Kabupaten Bulukumba desainnya menggunakan sebuah desain budaya dengan desain Andi Shultan Daeang Radja,” sebutnya.
Kemudian penyerahan uang pembinaan kepada atlet berprestasi Bulukumba oleh Bupati, disaksikan oleh gubernur.
Selanjutnya, meninggalkan halaman Masjid Islamic Center Dato Tiro berjalan kurang lebih 150 meter. NA pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Gedung Baru DPRD Bulukumba di Jalan Sultan Hasanuddin.
Menariknya, lobi bangunan berlantai tiga tersebut didekorasi menunjukkan ciri khas Kabupaten Bulukumba. Salah satunya, miniatur mahakarya Perahu Pinisi, perahu asal Bulukumba yang proses pembuatannya saat ini telah menjadi warisan dunia UNESCO.
Selanjutnya, NA melakukan peninjauan ke lokasi shelter pedagang kaki lima bantuan Kementerian Koperasi UKM RI di Taman Kota (eks Pasar Sentral Bulukumba).
Asal kata penamaan Bulukumba sendiri, seperti dilansir dari website resmi Pemerintah Daerah Bulukumba (www.bulukumbakab.go.id.). Kabupaten dengan mitologi penamaan “Bulukumba” ini, konon bersumber dari dua kata dalam bahasa Bugis yaitu “Bulu’ku” dan “Mupa” yang dalam bahasa Indonesia berarti “masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya”.
Kabupaten yang dijuluki Butta Panrita Lopi saat ini dipimpin oleh Bupati A. M. Sukri A. Sappewali dan Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto.(*)