MACCA.NEWS- Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri, dalam rangka membangun link dan match (hubungan dan kecocokan) industri dan SMK di wilayah Sulsel, Rabu (16/1/2019).
Acara ini dihadiri Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI) Muhadjir Effendy, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulsel Bidang Pendidikan HA Kadir Halid, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Irman Yasin Limpo, serta para komisaris Kawasan Industri Makassar (KIMA).
Dalam sambutannya, Andi Sudirman mengatakan, sebelum dirinya diundang oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, guna membahas pendidikan vokasi (pekerjaan yang sesuai keahlian dan pendidikan), dari 34 provinsi terdapat delapan provinsi mewakili dan salah satunya Sulsel.
“Kami hadir di sana dengan bersama Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel,” kata Andi Sudirman.
Dia menyatakan, Sulsel selalu siap agar anak-anak didik atau siswa Sulsel untuk menerima pembelajaran-pembelajaran dari mentor-mentor yang telah ditunjuk dari perusahaan-perusahaan yang ada.
“Kemudian membuat produk prototipe dan subur (berhasil), tetapi sudah ada produk setelah itu, satu atau dua tahun berkarya ada yang bisa dijual,” ucapnya.
Selain mereka mendapat ilmunya, kemudian dikembalikan di sekolah dan mereka sudah siap untuk bekerja diterjunkan di dunia kerja.
“Sekali lagi selamat datang di Sulawesi-Selatan dengan kombinasi dua Menteri yakni Menteri Perindustrian dan Mendikbud, kita berharap dengan adanya MoU kedepannya bisa semua berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Sementara itu, Airlangga Hartarto mengatakan, apa yang sudah disetujui dalam rapat bersama dengan Menko Perekonomian, di Kementerian Keuangan bahkan di rapat kabinet arahan Presiden, untuk pendidikan vokasi besarnya 200 persen.
“Jadi, dengan adanya industri link dan match ini semua perusahaan diuntungkan, baik biaya operasional maupun biaya pelatihan. Sesuai arahan Pak Menteri, kami dorong industrinya dan Mendikbud dorong SMK nya, dengan demikian yang dapat manfaatnya adalah adik-adik kita,” ucap Airlangga, yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta yang hadir.
Pada peluncuran ini, Kemenperin melibatkan 40 perusahaan industri dan sebanyak 109 SMK dengan jumlah kesepakatan kerja sama yang ditandatangani sebanyak 188 perjanjian.
Menurutnya, satu SMK dapat dibina lebih dari satu perusahaan industri. Sehingga total sejak diluncurkan pada tahun 2017 telah menggandeng 648 industri, dan 1.862 SMK dengan 3.289 perjanjian kerja sama yang ditandatangani.
“Kemenperin sendiri sudah meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri dari wilayah Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Upaya ini sejalan dengan fokus pemerintahan Presiden Jokowi untuk peningkatan kompetensi SDM,” jelasnya.
Apalagi, tambah Airlangga, Indonesia sedang menikmati bonus demografi sampai 10 tahun kedepan. “Jadi mereka ini harus menjadi aktor-aktor pembangunan supaya tidak menjadi pengangguran yang justru berdampak sosial besar,” pungkasnya.(*)