MACCA.NEWS- Politisi yang juga wakil ketua DPR Fahri Hamzah menyindir pidato kebangsaan “Indonesia Menang” yang disampaikan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Menurut Fahri, Prabowo telah gagal membangun narasi besar dalam pidato tersebut. Bahkan Fahri menyebutnya dengan “Kegagalan Pidato Prabowo”.
Melalui akun instagram pribadinya @fahrihamzah, Fahri mengkritik pidato Prabowo yang disampaikan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin 14 Januari 2019 kemarin.
“Maaf pak @prabowo bapak gagal menunjukkan kepada publik dan rakyat Indonesia bahwa bapak berbahaya dan menakutkan, seperti keinginan musuh-musuh politik bapak,” tulis Fahri.
“Saran ke BPN: Suruh pak Prabowo dan Sandiuno bikin komitmen akan BAYAR HUTANG Indonesia berapapun akibat pemerintahan sebelumnya.
Sebab saya duga ada yang menghasut keluar bahwa kalau mereka memimpin, hutang NKRI gak bakalan dibayar. Bayar aja, berapapun!”
“Pak Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh musuh-musuhnya bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam. Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi dan transisi yang sudah berjalan”
“Pidato Prabowo malam ini, mungkin mengecewakan pengikut militan. Tapi bagus memberi sinyal bahwa dalam pemerintahannya bersama Sandiuno semua dapat tempat. Bahkan musuh-musuhnya. Itu sejarah Prabowo. Tidak punya kebiasaan balas dendam”
“Tapi saya tahu, seberapa “serem” dan “bahaya” Prabowo mau digambarkan. Untung Prabowo memilih Sandiuno yang bukan seorang simbol Islam, bisa habis waktu untuk menjelaskan tuduhan bahwa ini adalah kombinasi “nasionalis radikal dan Islam radikal”. Kalau kemarin seorang ulama dipaksakan, Prabowo akan dituduh bersekongkol dengan Islam radikal untuk membentuk khilafah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi oleh teroris dan ekstrimis untuk membajak NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah”
“Untung calon wapres pilihan Prabowo adalah seorang anak muda @sandiuno yang jejaknya “modern”. Mencari cara untuk membuatnya nampak radikal dan ekstrem susah sekali. Kecewalah segala rekayasa dan matilah semua jurus. MATI KUTU!
Tahun 2013-2014 lalu dalam kurun Pilpres 2014 beliau Prabowo dituduh psikopat dan gila oleh seorang mantan jenderal yang punya banyak bisnis dalam rezim ini. Beliau tidak pernah membalas. Semua dianggap sahabat di jalan yang berbeda”
“Semua tuduhan dalam Pilpres 2014 sudah hilang. Satu-satunya yang belum adalah menempelkan Prabowo dengan cap “Islam radikal”. Hampir saja sukses. Alhamdulilah sekarang, semua tuduhan hilang. Sebuah titik awal Debat Pertama yang akan lengang. Ia akan menang”.