MACCANEWS.COM, MAKASSAR — Puluhan tokoh masyarakat dari RW 11 dan RW 13 Blok 10 Perumnas, Makassar, menyampaikan keluh kesah terkait banjir menahun yang kerap melanda wilayah mereka kepada tim peneliti dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas). Aspirasi tersebut disampaikan dalam diskusi investigasi dan desain pengendalian banjir yang berlangsung pada Selasa malam (16/12/2025).
Pertemuan yang berlangsung alot itu diwarnai berbagai masukan dan tuntutan warga agar hasil penelitian yang dilakukan tidak berhenti sebatas kajian, tetapi benar-benar direalisasikan dalam bentuk kebijakan dan tindakan nyata dari pemerintah.
Ketua Forum Aspirasi Korban Banjir Blok 10, Syarifuddin, mengungkapkan bahwa banjir di dua RW tersebut telah terjadi selama puluhan tahun tanpa solusi konkret. Ia berharap kehadiran peneliti Unhas dapat menjadi jembatan penyampai aspirasi warga kepada Pemerintah Kota Makassar, khususnya Wali Kota Makassar sebagai pengambil kebijakan.
“Banjir ini berulang setiap tahun tanpa ada solusi nyata dari pemerintah. Hal yang paling mendesak saat ini adalah pembangunan tanggul,” ujar Syarifuddin sembari menunjukkan titik-titik yang dinilai perlu dipasang tanggul pada sebuah denah wilayah.
Senada dengan itu, Ketua RT 05 RW 11 Blok 10, Jamaluddin, menilai penanganan banjir tidak cukup hanya dengan pembangunan tanggul. Menurutnya, normalisasi sungai juga harus segera dilakukan mengingat terjadinya pendangkalan pada tiga sungai yang mengelilingi kawasan permukiman warga.
“Sungai-sungai di sekitar Blok 10 sudah mengalami pendangkalan parah. Selain tanggul, pengerukan sungai sangat dibutuhkan untuk mengatasi banjir yang sudah menahun,” paparnya.
Permasalahan banjir di Blok 10 disebut sangat kompleks. Selain sungai, sistem drainase yang buruk juga menjadi faktor utama. Tokoh masyarakat RT 02 RW 11 Blok 10, Arif Rahman, menyoroti tidak maksimalnya saluran pembuangan air limbah rumah tangga. Sejumlah drainase mengalami pendangkalan, bahkan ditumbuhi ilalang dan semak belukar, sehingga menghambat aliran air dan memicu genangan, terutama di Jalan Poros Blok 10.
“Pendangkalan drainase terjadi di mana-mana, tetapi pemerintah seakan diam dan tidak peduli. Kondisi ini sudah bertahun-tahun dan sangat memprihatinkan,” tegas Arif Rahman.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Peneliti Teknik Sipil Unhas, Mukhsan Putra Hatta, menyatakan pihaknya akan menampung seluruh masukan warga sebagai bahan kajian ilmiah. Ia berjanji akan menyampaikan hasil penelitian dan rekomendasi penanganan banjir di Blok 10 kepada Wali Kota Makassar secara komprehensif dan berbasis data.
“Semua masukan dari warga akan kami tampung untuk mencari solusi penanganan banjir di Blok 10. Hasil kajian ini nantinya akan kami sampaikan kepada pemerintah kota,” terang Mukhsan.
Warga berharap hasil diskusi dan penelitian tersebut dapat menjadi langkah awal menuju solusi nyata agar banjir yang selama ini menghantui Blok 10 Perumnas Makassar dapat segera teratasi.






