MAKASSAR, – Anggota Komisi B DPRD Makassar, Hartono berharap proses seleksi Anggota Dewan Pengawas, Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Makassar, benar-benar transparan dan kompeten. Hal ini diungkapkan sebagai menindaklanjuti dari proses seleksi pimpinan BUMD yang kerap disusupi “titipan”.
Untuk itulah, Hartono menegaskan bahwa transparansi adalah kunci utama dalam proses seleksi ini untuk menepis isu-isu titipan tersebut.
“Makanya intinya adalah transparansi, semua orang boleh membangun praduga sebagai wujud kecintaan terhadap perusda kita, tetapi kita juga harus memberikan kepercayaan kepada timsel untuk melakukan seleksi secara terbuka, transparan, biarkan publik mengikuti semua,” kata Hartono.
“Karena hanya dengan begitu, itu bahwa ada titipan atau ada yang didominasikan itu bisa terbantahkan dengan cara seleksi terbuka ini. Harus begitu, karena kalau tidak itu bisa repot urusannya,” sambungnya.
Hartono menegaskan, proses seleksi ini harus betul-betul terbuka. Sehingga mereka yang terpilih nantinya adalah orang-orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan bidangnya.
“Harus terbuka betul, sehingga nanti siapapun yang terpilih kita pastikan mereka adalah orang-orang yang kompeten pada bidangnya masing-masing. Yang di PD parkir yang kompeten mengurusi parkir, yang di PDAM harus kompeten mengurusi itu dan seterusnya, harus,” pesannya.
Mengenai isu titipan itu, Hartono menyampaikan bahwa ini adalah tugas dari panitia seleksi untuk bisa meyakinkan publik atau masyarakat bahwa proses ini dilakukan benar-benar adil, tanpa adanya intervensi dari pihak lainnya.
“Bahwa ada isu titipan justru itulah tugas berat Timsel memastikan bahwa tidak ada titip menitip dalam proses lelang ini. Dan itu hanya bisa dicapai kalau proses seleksi ini dilakukan betul-betul secara terbuka, transparan, biarkan publik mengamati dan mengikutinya,” sambungnya.
Legislator PKS itu juga memastikan bahwa Komisi B DPRD Makassar akan memberikan atensi atau perhatian besar kepada proses seleksi ini. Untuk itu, ia mengingatkan tim seleksi agar betul-betul melakukannya secara transparan dan objektif.
“Karena ini akan menentukan nasib seluruh perusda kita kedepannya. Kalau kita salah di sini (proses seleksi) maka kita tidak bisa berharap banyak untuk perusda kita di masa depan, maka itu pertaruhannya di sini (seleksi),” pungkasnya. (*)